Kesalahan yang Sering Dilakukan Lelaki Saat Pasangannya Jadi Ibu

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 05 November 2017 | 18:06 WIB
Kesalahan yang Sering Dilakukan Lelaki Saat Pasangannya Jadi Ibu
Ilustrasi tangan lelaki dan kaki bayi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Setelah kami berpisah, saya benar-benar dapat melihat bagaimana saya kehilangan rasa berada dalam kemitraan. Rasanya tidak seperti memiliki pasangan, dan lebih seperti memiliki satu orang lagi untuk diurus," tandasnya.

Melihat kondisi itu, Dr Ellie McDonald, salah satu rekan penulis studi tersebut menilai kemitraan dibutuhkan saat seorang perempuan menjadi ibu untuk pertama kali. 

"Kemitraan dan berbagi beban kerja muncul sebagai tema penting bagi para ibu. Merasa bagian dari tim benar-benar membuat perbedaan. Dan tidak ada yang membuat Anda merasa lebih berperan dalam tim daripada bila pasangan berbagi peran," imbuh Dr Ellie McDonald. 

Dani, yang akhirnya berpisah saat Arlo berusia dua, menambahkan, "Lucu hal-hal yang akhirnya menjadi penting. Begitu banyak tugas rumah tangga tampak tidak penting atau tidak penting, namun ini merupakan pola yang lebih besar. Saya tidak akan pernah lupa melihat pasangan saya menendang keranjang cuci penuh keluar dari jalan dan bukannya membantu. Saya menyadari bahwa dia melihat 'barang itu' sebagai karya perempuan, dan kecuali saya memutar lengannya untuk mendapatkan pertolongan dasar setiap saat, itu akan menjadi hidup kita bersama. Pada saat itulah saya menyadari hal itu telah berakhir."

Baca Juga: Ini Sembilan Langkah Tingkatkan Keberhasilan Program Bayi Tabung

Perubahan signifikan

Bagi perempuan, memiliki bayi juga merupakan pergeseran identitas yang sangat besar. Kepuasan emosional sangat terkait dengan seberapa banyak pasangan bisa berbicara tentang perubahan dalam hubungan mereka.

"Beberapa perempuan yang kami ajak bicara merasakan kesedihan dan rasa kehilangan saat terjadi perubahan dalam hubungan emosional dengan pasangan mereka," kata Dr. McDonald.

"Ada ketidakseimbangan dalam peran perubahan bagi perempuan, terutama jika pekerjaan pasangan dan kehidupan sosial mereka tidak banyak berubah. Padahal banyak aspek kehidupan perempuan bisa berubah; fisik, emosional, sosial, kejuruan. Seringkali perempuan telah bekerja di luar rumah sebelum menjadi ibu, yang bisa terasa seperti peran yang tidak dihargai dengan cara yang sama. Jadi jika pasangan berbagi tugas, ini tentang perasaan dihargai," lanjutnya.

Karena itu, jangan mengabaikan percakapan penting tersebut setelah seharian mengasuh anak. Dr McDonald mengatakan, pasangan yang dapat berbicara tentang perubahan dalam hubungan mereka dan menegosiasikan tantangan bersama-sama memiliki ikatan emosional yang jauh lebih kuat. Karena itu, berbagi tugas dan berkomunikasilah agar hubungan tetap terbina baik meski menjadi ibu baru. (News.com.au)

Baca Juga: Awas! Bisa Jadi Anda Beri Makan Bayi dengan Bahan Kimia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI