Suara.com - Tidak semua kebiasaan buruk mudah dihentikan, seperti merokok. Ternyata hal tersebut lebih sulit dilakukan oleh perempuan dibanding lelaki.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus, ini terjadi karena dampak nikotin yang ada hubungannya dengan otak dan usus.
Saat seseorang merokok, nikotin dikirim ke paru-paru. Tapi dengan adanya bercak pada kulit dan kebiasaan 'mengunyah' tembakau, nikotin bisa melintasi kulit dan masuk ke dalam saluran cerna.
Para peneliti membuat percobaan selama 13 minggu di mana mereka memberi air yang diresapi nikotin pada kumpulan tikus. Analisis sampel tinja hewan tersebut kemudian menunjukkan perbedaan besar dalam komposisi mikrobiom pada tikus jantan dan betina.
Baca Juga: Kena Serangan Jantung, Artis Ini Setop Merokok
Tingkat senyawa dan gen bakteri yang terkait dengan sistem saraf dan berat badan diubah dengan cara berbeda pada tikus jantan dan betina. Misalnya, tikus yang terpapar nikotin, terutama jantan, memiliki konsentrasi glisin, serin, dan asam aspartat yang lebih rendah sehingga dapat melemahkan efek adiktif nikotin.
Sebagai tambahan, tikus betina yang diberi nikotin mengalami pengurangan jumlah bakteri Christensenellaceae, dan pada tikus jantan malah berlaku sebaliknya dengan mengalami peningkatan. Bakteri Christensenellaceae sendiri terkait dengan indeks massa tubuh bagian bawah.
Tim tersebut mengatakan bahwa upaya di masa depan akan berfokus pada eksplorasi hubungan interaksi nikotin-usus-otak pada tingkat molekuler untuk lebih memahami jalur komunikasi yang terlibat.
Penelitian ini sendiri dipublikasikan dalam jurnal Chemical Research di Toxicology ACS. [Zeenews]
Baca Juga: Kejam! Balita Ini Dipaksa Orang Tuanya Merokok dan Minum Bir