Menikmati Bubur Kepiting "Michelin Star" di Macao

Angelina Donna Suara.Com
Selasa, 31 Oktober 2017 | 10:45 WIB
Menikmati Bubur Kepiting "Michelin Star" di Macao
Bubur kepiting
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ruins of St.Paul dan Senado Square adalah dua tempat wisata populer di Macao untuk para wisatawan. Tetapi, tahukah Anda, di kawasan tersebut ada sebuah restoran yang telah mendapatkan penghargaan tertinggi di dunia kuliner, Michelin Star, selama tiga tahun berturut-turut sejak 2013.

Terletak di Rua do Campo, Wong Kun Sio Kung adalah tempat makan yang tidak boleh dilewatkan bagi para traveler yang mengunjungi Macao.

Pemilik restoran ini, Chiang Kun Mun telah berpengalaman sebagai koki andal selama 30 tahun. Ia juga mendalami teknik pembuatan mie tradisional dengan menggunakan bambu. Tak heran jika menu mie bambu di Wong Kun Sio Kung menjadikan restoran ini dianugerahi Michelin Star.

Siang itu, saya dan teman-teman media yang diundang oleh Macao Goverment Tourism Office mengunjungi tempat ini untuk makan siang setelah berjalan kaki mengelilingi kawasan heritage di Macao. Di sini, Anda juga tidak bisa melakukan reservasi. Jadi silakan langsung datang saja.

Di dinding restoran, terdapat foto-foto selebriti yang pernah menyambangi tempat ini. Kebanyakan mereka adalah artis-artis dari Hongkong. Kami pun langsung memesan menu-menu andalan yang mendapatkan Michelin Star. Ada Shrimp Roe Stir Noodles (mie goreng dengan taburan ebi), Sea Crab Congee (bubur kepiting), Curry Sea Crab (kari kepiting) dan Deep-fried Whitebait with Spicy Salt (ikan goreng merica garam).

Sebenarnya kami belum terlalu lapar. Jadi, kami putuskan untuk memesan dua porsi mie saja untuk dimakan ramai-ramai. Tak lama, dua porsi mie goreng pun tersaji di meja. Ternyata ukurannya tidak terlalu besar. Mie disajikan dengan taburan ebi di atasnya. Ditambah dengan bumbu ebi di mangkuk terpisah dan dilengkapi dengan kuah kaldu. Biasanya kuah kaldu yang disajikan mengandung babi. Tetapi, Anda bisa meminta kuah kaldu yang tidak mengandung babi.

Cara memakannya, Anda harus mencampurkan bumbu ebi dengan mie. Jika suka, tambahkan kuah kaldu saat memakannya. Rasa mie goreng dengan taburan ebi ini memang lezat. Mie bambu dengan tekstur kecil dan tipis yang diolah dengan telur bebek ini memang memanjakan lidah. Ditambah dengan taburan ebi, menghasilkan rasa gurih yang pas. Tak heran jika akhirnya kami menambah tiga porsi mie lagi.

Masakan kedua yang saya coba adalah bubur kepitingnya. Direbus selama tiga jam dengan kerang dan kembang tahu, ditambah dengan daging kepiting di dalamnya, bubur ini buat saya juaranya. Di dalam bubur juga terlihat butiran-butiran telur kepiting yang menambah kelezatan rasa bubur ini. Tentu aja Anda harus ‘berjuang’ sedikit jika ingin memakan bubur dengan kepiting karena Anda harus membuka kulit kepitingnya terlebih dahulu. Jangan khawatir, disediakan pembuka kepiting kok.

Rasa ikan gorengnya juga tidak kalah enak dengan dua menu di atas. Digoreng crispy, daging ikan terasa lembut dan gurih. Cocok untuk camilan sambil menyantap hidangan yang lain. Terakhir adalah kari kepiting. Dibanding dengan bubur kepiting, perpaduan kuah kari dengan kepiting menghasikan rasa yang lebih kaya dengan sensasi rasa sedikit ’pedas’ dari potongan bawang bombai dan paprika hijau di dalamnya.



Tidak salah jika menu-menu ini menjadikan Wong Kun Sio Kung sebagai penerima Michelin Star selama tiga tahun berturut-turut. Jadi, jangan lupa berkunjung ke restoran yang satu ini jika kalian ke Macao.


BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI