Suara.com - Selebriti Chef asal New Orleans, John Besh, mengundurkan diri dari manajemen kelompok restoran yang menggunakan namanya, Besh Restaurant Group, setelah sebuah surat kabar melaporkan seorang perempuan 25 tahun yang merupakan mantan karyawannnya mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh atasannya itu.
Media New Orleans mengungkapkan, pengumuman Besh keluar dari bisnis yang dimiliki bersama itu dilakukan kepada karyawannya, Senin 23 Oktober waktu setempat.
"John telah memutuskan untuk keluar dari semua aspek operasi (Besh Restaurant Group) dan fokus pada keluarganya," ungkap Shannon White, perempuan jajaran CEO, dalam sebuah email kepada staf.
Besh merasa tuduhan itu telah dipublikasikan. Bulan lalu, Alon Shaya, koki bintang yang naik melalui jajaran Besh Group, dipecat sebagai koki eksekutif di Domenica, Pizza Domenica dan restoran senama yang terkenal, Shaya.
Baca Juga: Cara Chef Marco Membawa Kuliner Peru di Bali
Shaya telah menghubungi NOLA.com pada bulan Agustus mengenai keprihatinannya tentang bagaimana tuduhan pelecehan seksual yang menimpa Besh.
"Saya merasa seperti saya dipecat karena berbicara dan berdiri (terkait pelecehan seksual yang dilakukan John Besh)," kata Shaya dalam sebuah wawancara lanjutan pada 17 Oktober.
Staf dan mantan staf saat ini mengatakan dalam artikel tersebut dan di media sosial, bahwa Shaya tidak melakukannya. Dia melakukannya (berbicara) hanya untuk menghentikan pelecehan seksual di restoran yang dia jalani.
Tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan Besh terungkap setelah hal itu diutarakan terhadap orang terkenal lainnya, termasuk produser Hollywood Harvey Weinstein, eksekutif Fox News, Roger Ailes dan komedian Bill Cosby.
Pada hari Minggu, Kasino Harrah's New Orleans mengatakan bahwa mereka memutuskan hubungan dengan Besh dan akan mengganti nama restoran Besh Steak-nya di kasino.
Baca Juga: Rahasia Chef Cantik Ini Tetap Langsing di Usia 57 Tahun
Sembilan perempuan yang diwawancarai untuk NOLA.com setuju menggunakan nama mereka, termasuk Madie Robison.
"Setelah direndam dalam budaya perusahaan, saya menyadari moral dan nilai saya tidak sesuai dengan praktik sehari-hari," Robison menulis dalam email pengunduran diri, dikirim ke Besh, rekan bisnisnya Octavio Mantilla dan yang lainnya.
Dalam banyak wawancara, keluhan Robison termasuk komentar seksual yang terus-menerus dari teman sebaya dan supervisor. Robison mengklaim, dia juga mengalami sentuhan Mantiam tanpa henti selama hampir dua tahun di Grup Besh.
Mantilla mengatakan dia tidak ingat menyentuh Robison. "Saya tidak ingat pernah menyentuh dia sama sekali, bukan pada niat atau apapun," katanya.
Juru bicara Besh Group mengatakan, tidak satupun dari ribuan karyawan saat ini atau mantan karyawan pernah mengajukan keluhan internal yang menuduh pelecehan seksual dalam 12 tahun keberadaan perusahaan tersebut.
Besh dan Mantilla mengatakan dalam sebuah wawancara pada 16 Oktober, bahwa di masa lalu perusahaan tersebut tidak memiliki departemen sumber daya manusia untuk memproses klaim tersebut. Perusahaan memiliki satu sekarang, direktur sumber daya manusia yang pertama kali di perusahaan tersebut bekerja sejak 11 Oktober. Begitu ungkap juru bicara tersebut mengatakan kepada NOLA.com.
Dalam pernyataannya yang terpisah dan tertulis kepada NOLA.com, Besh mengatakan dia bekerja untuk "Membangun kembali pernikahan saya", dan secara terbuka meminta maaf kepada karyawan, "Yang menganggap perilaku saya tidak dapat diterima."
"Saya sendiri sepenuhnya bertanggung jawab atas kegagalan moral saya. Ini bukan cara kepala perusahaan seharusnya bertindak, apalagi saya seorang suami dan ayah," imbuhnya.
Raymond Landry, seorang pengacara untuk kelompok restoran, juga memberikan keterangan tertulis kepada publik, tidak menyebutkan tuduhan spesifik, namun mengungkapkan perusahaan menerapkan prosedur yang lebih baik untuk menerima dan menangani keluhan.
"Meskipun kami memiliki prosedur pengaduan yang sesuai dengan semua undang-undang yang ada, sekarang kami menyadari bahwa sebagai masalah praktis, kami perlu melakukan lebih dari yang dibutuhkan undang-undang dan kami telah mengubah pelatihan, pendidikan dan prosedur kami," begitu bunyi pernyataan Landry.
Sekadar diketahui, chef asal Lousiana Selatan yang juga pembawa acara televisi itu telah dilaporkan oleh lebih dari 20 karyawan perempuannya yang mengaku telah dilecehkan secara seksual baik di kantor maupun restoran mereka.
Seorang mantan karyawati restoran mengatakan, Besh pernah memaksanya untuk berhubungan seksual dengannya. Pemaksaan itu menurutnya dilakukan Besh selama berbulan-bulan saat ia masih bekerja di restoran tersebut. (Delish)