Suara.com - Penetapan UNESCO memasukkan batik sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia atau Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity, semakin membuat batik dikenal masyarakat dunia, dan menularkan kebanggaan tersendiri bagi warisan budaya Bangsa Indonesia.
Untuk itu, desainer kenamaan Oscar Lawalata bersama Bank Mandiri menggagas satu agenda besar bertajuk "Batik For The World".
Pada acara puncak nantinya, karya pengrajin kain batik terbaik hasil binaan Oscar Lawalata akan ditampilkan pada pameran di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis, Juni 2018 mendatang.
"Kami sudah membina (pembatik) dari bulan lalu untuk Batik For The World dan akan mulai mengkurasi pengrajin batik agar masyarakat dunia tahu, bahwa batik yang ekslusif, dibuat dari pengrajin tradisional," kata Oscar dalam acara Konferensi Pers Pameran Seratus Kain Nusantara Oleh Oscar Lawalata di kawasan Kota Tua, Jakarta Utara, Rabu, (25/10/2017).
Baca Juga: Bangga Pakai Batik, Bentuk Dukungan Lawalata Bersaudara
Sebagai pembuka menuju agenda besar Batik For The World tahun depan, Oscar bersama Bank Mandiri mengadakan pameran Seratus Kain Nusantara dari 25 hingga 27 Oktober 2017 di Museum Bank Mandiri, Jakarta.
Batik yang ditampilkan dalam pameran ini, lebih mengarah kepada batik tradisional dengan motif jadoel dan warna-warna otentik karena dibuat dari pewarna alami.
Menurut pandangan Oscar, alasan mengapa dunia internasional cukup menghargai batik adalah karena proses pembuatan yang masih sangat unik serta penggunaan pewarna alami dalam setiap karyanya. "Kita masih menggunakan pewarnaan alami karena dunia peduli dengan produk ramah lingkungan. Itulah keunggulan batik."
Baca Juga: Batik Gorga, Seni Ukir Batak Toba yang Diaplikasikan pada Kain
Untuk harga kain batik yang dipamerkan sendiri dipatok dengan harga yang cukup bervariasi mulai dari 7.5 juta rupiah hingga 25 juta rupiah. Batik yang ditampilkan, lebih banyak berasal dari daerah Jawa Timur seperti Trenggalek, Surabaya, Madium, Wonogiri, Kediri, hingga Madura.