Sampah Masih Jadi Aib Perairan Indonesia yang Cantik

Selasa, 24 Oktober 2017 | 18:17 WIB
Sampah Masih Jadi Aib Perairan Indonesia yang Cantik
Kepedulian Indonesian Youth Marine Debris terhadap sampah yang masih menjadi aib di perairan Indonesia (Suara.com/Risna)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagai salah satu spot menyelam terbaik, sekaligus rumah bagi biota laut terlengkap di dunia, perairan Indonesia juga tidak luput dari aib memalukan. Yakni, sampah laut.

Masalah lawas yang tak kunjung menemukan titik penyelesaian. Kebiasaan jorok ketika membuang sampah, dan sulitnya menemukan solusi membuat sampah laut semakin menumpuk hingga mengganggu ekosistem perairan Indonesia.

Seorang peneliti dari Amerika Serikat, Jenna Jambeck, bahkan mengatakan Indonesia adalah penyumbang sampah laut terbesar di dunia setelah Cina. Yaitu, menyumbang 1,3 ton sampah ke lautan dunia setiap tahunnya.

Malu akan predikat tersebut, sekumpulan pemuda penggiat olahraga selam sekaligus pencinta lautan membuat sebuah acara bertajuk "Indonesian Youth Marine Debris" di kawasan Jakarta Utara, dari 24 hingga 29 Oktober 2017.

Baca Juga: Berenang di Laut, Waspada Empat Risiko Tak Terduga Ini!

"Kami merasa gemas dengan banyaknya sampah laut. Lalu saya mencari teman-teman yang memiliki kepedulian sama tentang sampah laut, berkumpul dan mencari solusi," jelas pendiri komunitas Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari, salah satu penyelenggara kegiatan saat ditemui Suara.com, Jakarta, Selasa (24/10/2017).

Acara tersebut meliputi workshop, field trip ke Pulau Pramuka, dan rencana aksi berkelanjutan. Swietenia berharap, acara yang mengumpulkan puluhan divers dan pecinta alam muda dari seluruh Indonesia ini dapat memberikan banyak edukasi terutama mengenai pengelolaan sampah lautan.

Acara ini diinisiasi oleh Divers Clean Action dan didukung berbagai macam pihak seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan Republik Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI