Suara.com - Untuk membuat masakan tetap gurih dan memiliki cita rasa yang kuat, sebagian orang menambahkan monosodium glutamat atau MSG.
Meski tidak dilarang, berbagai penelitian menyebutkan, konsumsi MSG dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari tekanan darah tinggi, hiperaktif, depresi, dehidrasi, mual, sakit kepala, hingga mengganggu perkembangan janin.
Pakar nutrisi, Sari Sunda Bulan, mengungkapkan, sebenarnya untuk mendapatkan rasa gurih pada masakan tak harus melulu bergantung dengan MSG. Para ibu bisa menggunakan kaldu ayam yang menghasilkan rasa umami, karena kandungan proteinnya yang tinggi.
"Di makanan yang mengandung protein itu ada rasa gurih atau umami. Tapi memang teknik masak juga kita perhatikan, nggak pakai MSG tapi makanannya digoreng semua itu juga nggak bagus, lemaknya kebanyakan. Jadi tetap kalau ada satu yang digoreng, usahakan lainnya direbus atau kukus," ujar Sari pada temu media "International Chefs Day 2017: Food for Healthy Heroes" di Jakarta, Jumat (20/10/2017).
Baca Juga: Asal Usul MSG yang Bikin Rasa Makanan Makin Lezat
Dalam kesempatan sama, Chef Stefu Santoso dari Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI) mengatakan, untuk mendapatkan rasa gurih, para ibu bisa membuat kaldu lebih dulu yang terbuat dari ikan, ayam, atau daging sapi.
"Bisa ditambahkan garam dan gula dengan perbandingan satu banding satu. Jangan terlalu over cook kalau membuat kaldu ikan karena nanti sari-nya akan hilang. Setelah matang bisa disimpan di kulkas selama tiga hari, atau bahkan di freezer selama setahun asal disimpannya tetap di situ," ujar Chef Santoso.
Dengan kaldu ini, dia berharap orang tak perlu lagi bergantung dengan penggunaan MSG untuk membuat masakan tetap lezat. Meski demikian penggunaan MSG sebenarnya tidak dilarang dalam membuat menu masakan.
"Kalau sudah tahu cara membuat kaldu, saya rasa untuk membuat makanan enak tidak perlu pakai vetsin atau MSG. Penggunaan MSG boleh tapi harus seimbang," tandasnya.
Baca Juga: Begini Cara Membuat MSG Homemade