Suara.com - Setelah lelah bekerja sepanjang tahun, kita semua tentu berharap bisa mendapatkan waktu libur yang lebih lama dan menghabiskan waktu untuk traveling.
Tapi, pernahkah Anda merasa bingung, saat hari libur sudah di depan mata dan cuti dengan mudah sudah kita dapatkan? Sederet pertanyaan mungkin muncul, "ke mana saya akan menghabiskan liburan?" atau "kegiatan apa yang harus saya lakukan untuk mengisi waktu berlibur?".
Hingga akhirnya, Anda malah tak pergi ke manapun atau mengurungkan niat untuk mengambil hari libur atau cuti yang tersisa. Ya, permasalahan ini memang kerap dirasakan oleh para pekerja.
Hingga akhirnya, seorang CEO perusahaan pemasaran dan periklanan SteelHouse, Mark Douglas memberikan solusi yang sangat membahagiakan bagi para karyawannya.
Baca Juga: Traveling Naik Pesawat? Ini 7 Cara Menghindari Kelebihan Bagasi
Douglas memiliki analogi yang berbeda terkait hal tersebut. Menurutnya. Jika Anda memiliki singa yang dikurung sejak lahir di penangkaran, dan kemudian membuka kandangnya, mereka akan kembali naik ke kandang, karena mereka tidak bisa berlari bebas.
"Ini sama seperti saat kami mengatakan kepada para karyawan, untuk pertama kalinya bahwa mereka bisa memiliki waktu liburan tak terbatas, mereka bahkan tidak tahu bagaimana menafsirkannya," ujar dia.
Ya, saat membentuk SteelHouse pada 2010, setahun kemudian, Douglas menemukan solusi terkait masalah libur bagi karyawannya. Dia akan membayar setiap orang untuk berlibur.
Jika Anda bekerja di SteelHouse, perusahaan akan membayar Anda sebesar 2.000 dolar atau sekitar Rp27 juta dalam setahun, untuk pergi ke mana saja di dunia dan melakukan apapun yang Anda inginkan (asalkan tidak ilegal).
Anda bisa melakukan beberapa perjalanan dan melakukan segala hal semuanya sekaligus dan Douglas akan menyerahkan hal ini pada anggota tim.
Baca Juga: Siap-siap Traveling, Travel Agent Ini Beri Potongan Harga Tinggi
"Budaya kita sangat sederhana. Ini hanya berdasarkan kepercayaan dan ambisi," ucap dia.