Suara.com - Meski tidak mungkin hamil lewat seks oral, Anda masih bisa tertular penyakit kelamin jika tidak dilakukan dengan cara yang aman. Namun, memakai kondom saja ternyata belum tentu cukup untuk mencegah penularan infeksi seks menular dari seks oral.
Pasalnya, tak semua bagian penis tertutupi penuh oleh kondom sehingga tidak menutup kemungkinan infeksi tetap dapat berpindah ke orang lain saat menerima atau memberikan seks oral.
Penyakit kelamin dapat berpindah dari daerah kelamin ke mulut dan dari mulut ke daerah genital lewat air mani atau cairan vagina, misalnya saat menelan sperma (sengaja atau tidak), atau lewat kontak langsung dengan kulit atau luka. Solusinya, Anda butuh menggunakan dental dam.
Apa Itu Dental Dam?
Pada awalnya, dental dam hanya digunakan khusus selama prosedur perawatan gigi di dokter gigi untuk melindungi area mulut pasien dari bakteri ketika mulut dan giginya sedang dibersihkan. Namun, sekarang alat ini umum digunakan sebagai metode pelindung saat hubungan seksual, mengingat ada risiko besar terhadap penularan infeksi penyakit kelamin lewat seks oral dan anal.
Baca Juga: Resort Ini Tawarkan Pengalaman Berselancar Terbaik di Sri Lanka
Dental dam memiliki prinsip yang sama seperti kondom pada umumnya. Yaitu sebagai metode penghalang agar cairan tubuh dari satu orang tidak berpindah ke orang lain saat seks oral dan atau seks oral-anal (rimming). Dental dam digunakan untuk melindungi Anda dari penyakit kelamin yang bisa menular dari mulut, tenggorokan, atau anus.
Dental dam adalah lembaran karet lateks tipis berbentuk persegi panjang yang bisa dimelarkan. Dental dam tersedia dalam versi silikon atau poliuretan sebagai alternatif bagi orang-orang yang alergi terhadap lateks.
Bagaimana cara menggunakan dental dam?
Produk ini digunakan untuk melakukan seks oral-vaginal atau juga bisa untuk oral-anal. Dental dam bekerja sebagai penghalang atau perisai antara mulut seseorang dan penis, vagina, atau anus pasangannya.
Cara menggunakannya adalah dengan dibentangkan agar menutupi bukaan area genital (misalnya lubang vagina atau lubang anus) selama seks oral dari awal sampai akhir sehingga tidak terjadi kontak langsung antara sesama kulit atau kulit dengan cairan tubuh.
Berikut langkah-langkah penggunaannya dikutip Hello Sehat:
1. Keluarkan produk dari kemasan dan pastikan kalau kondisinya masih bagus.
2. Periksa tanggal kedaluwarsanya
3. Pastikan kalau tidak ada bagian yang sobek.
4. Gunakan alat tersebut untuk menutupi mulut vagina atau mulut anus.
5. Setelah digunakan, ikat dan buang di tempat sampah dan jangan gunakan berulang kali.
Baca Juga: Aktivis: Spesies Penyu Belimbing Tinggal Seekor
Sama seperti kondom, lembaran pengaman ini hanya boleh dipakai untuk satu kali hubungan seks, dari awal sampai akhir. Ganti dengan yang baru untuk pemakaian selanjutnya.