Duh, Gordon Ramsay Pernah Masukkan Kokain dalam Souffle

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 08 Oktober 2017 | 15:00 WIB
Duh, Gordon Ramsay Pernah Masukkan Kokain dalam Souffle
Chef Gordon Ramsay. (foto: www.fanpop.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selebrity Chef yang terkenal dengan kritik kasar dan kata-kata pedas mengungkapkan betapa buruknya penggunaan kokain. Ramsay mengatakan, di industrinya mengonsumsi obat itu telah membuatnya "tidak terkendali" dan tidak asing dengan konsekuensi zat adiktif

Koki yang pernah kehilangan teman dekatnya, David Dempsey, pada tahun 2003 karena menjemput nyawanya sendiri dengan mengonsumsi obat.

"Saya melihat kokain cukup awal dalam karier saya. Saya sudah pernah melewati itu," kata dia.

Ramsay akan menjadi host sebuah film dokumenter baru untuk ITV yang mengeksplorasi dampak obat ini secara internasional. Popularitas jenis obat yang satu ini telah menjadi begitu termahsyur, sehingga dia sempat diminta untuk menuangkannya ke dalam Souffle yang dibuatnya, sebuah hidangan manis dan lembut, terbuat dari kuning telur dan putih telur kocok serta bahan-bahan lain yang dibuat dengan cara dipanggang/dioven.

Baca Juga: Begini Cara Membuat Telur Orak Arik ala Gordon Ramsay

"Tangan saya terguncang, dan dibiarkan dengan bungkus kecil dari aluminium foil di dalamnya. Saya diminta untuk menuangkan kokain di atas Souffle, untuk memasukkannya ke dalam gula halus, coke ada di mana-mana," ungkapnya.

Dalam video yang dirilis menjelang program tersebut, dia menelusuri hutan hujan lebat untuk mengunjungi seorang petani di Columbia yang mengubah daun kokain menjadi kokain. Setelah mengolah daunnya, petani mencakup mereka dalam berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk asam sulfat, asam baterai, minyak bumi dan bubuk semen.

"Saya telah memasak beberapa masalah serius dalam hidup saya, tapi tidak ada yang separah ini," ungkap Ramsay bingung dengan ramuannya sendiri.

Para penyuka pesta dan pecandu di Inggris mengonsumsi sekitar 30 ton obat Kelas A itu setiap tahunnya. Diperkirakan 80 persen dari 30 ton tersebut diimpor dari Columbia, karena itu koki pemenang penghargaan tersebut berjalan kaki ke pedalaman hutan hujan Kolumbia untuk mengungkap kebenaran tentang asal-usul obat tersebut.

"Saya bertekad untuk memahami bisnis kriminal di balik obat mematikan ini," tandasnya. (News.com.au)

Baca Juga: Kokain Bisa Jadi "KB Alami"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI