Suara.com - Rumah pohon selalu menarik siapapun untuk menyambanginya. Ya, meski di dalam sama cukup sempit atau panas, rumah pohon merupakan salah satu tempat spesial, apalagi jika terdapat beberapa fasilitas di dalamnya, seperti tv atau sofa yang nyaman untuk membaca buku.
Nah, bagi Anda pecinta rumah pohon dan suka menyendiri di dalamnya, rumah pohon bernama Piggledy wajib Anda kunjungi. Tidak seperti rumah pohon pada umumnya, Piggledy hadir dengan segala kemewahannya.
Rumah pohon yang diciptakan oleh Eva dan Tim Johnson, merupakan tempat berkemah atau yang saat ini dikenal sebagai glamping (glamour camping) yang mewah.
Eva dan Tim menghabiskan lebih dari tiga tahun untuk membangun rumah pohon ini dan menghabiskan biaya hingga 200.000 poundsterling atau sekitar Rp3 miliar untuk menyusun rumah pohon Piggledy. Rumah pohon ini memiliki empat kamar tidur, dapur yang lengkap dan balkon.
Baca Juga: 6 Rumah Pohon Ini Wajib Dikunjungi, Anda Tak Menyangka Isinya!
Proyek ini bukan yang pertama bagi mereka. Sebelumnya, keduanya juga pernah mengubah helikopter dan bus London tua menjadi rumah mini untuk menginap. Tapi Tim selalu bermimpi bisa membangun rumah pohon.
Dia akhirnya melakukan sebagian besar pekerjaan tersebut sendirian untuk memenuhi mimpi itu, membuat rumah pohon dari pohon elm yang ditebang di Eastbourne dan diproses di sebuah ladang penggergajian di dekat Heathfield.
Tim tidak membuatnya dengan potongan kayu yang ditata secara serampangan. Rumah pohon ini memiliki interior mewah, dilapisi dengan papan perancah bekas pakai dan dapurnya memiliki kompor, microwave serta pemanggang roti yang lengkap bagi para tamu, untuk digunakan saat mereka menginap.
Seperti yang sudah disebutkan, ada balkon di mana Anda bisa melihat hutan sekitarnya.
Baca Juga: Sensasi Menginap di Rumah Pohon Taman Safari
"Tim selalu memiliki impian masa kecil membangun rumah pohon. Tim melakukan semuanya sendiri pada yang pertama, tapi kami mendapat bantuan dari pengrajin lokal. Mulai dari meletakkan fondasi awal, butuh waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya," kata Eva.