"Perkawinan" Canggih dan Seni Restoran Thailand di Som Chai

Chaerunnisa Suara.Com
Kamis, 21 September 2017 | 23:49 WIB
"Perkawinan" Canggih dan Seni Restoran Thailand di Som Chai
Restoran dan bar Som Cai (Dok Som Cai)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Som Chai, restoran dan bar terbaru dari Sarong Group yang berlokasi di Seminyak, menawarkan hidangan Thailand yang menakjubkan, dengan konsep yang bercita rasa seni tinggi serta musik yang menarik.

Restoran ini menjamu tamu dengan gaya fine dining di ruang makan yang lapang layaknya ball room, dan bar untuk melayani para tamu yang ingin menghabiskan malam sambil minum dan menikmati musik.

Som Chai menyajikan hidangan bergaya Thailand dengan interpretasi dan bahan-bahan lokal yang jarang digunakan di masakan Indonesia, dan lebih mengacu kepada budaya memasak di Thailand. Dengan menu
yang berasal dari beragam gaya memasak di berbagai area, Som Chai menghadirkan keunggulan dan esensi masakan Thailand. Restoran Som Chai memberi penghormatan kepada budaya Raja Siam pertama
yang terlupakan.

Pintu masuk yang besar dan berwarna keemasan, memberi kesan "Steam Punk Siam" kepada para tamu yang datang, interior ini terinspirasi dari era dimana belum banyak para pelancong yang datang mengunjungi Thailand dan segelintir orang-orang tersebut masih sangat bersemangat untuk mencari budaya dan suasana eksotis. Langit-langit yang tinggi dan ruangan yang lapang merepresentasikan petualangan seiring waktu – kombinasi antara dunia masa lalu dan masa kini, yang memberi kesan mewah yang mendalam.

Baca Juga: Dak Galbi, Kuliner Khas Korea Ada di Restoran Ini

Suasana melankolis masa lalu yang mendalam terefleksikan dari karya seni dan material yang terdapat di dalam ruangan. Penggunaan material tradisional yang dikombinasikan dengan material modern minimalis,
menjadikan ruangan ini bergaya kontemporer. Kombinasi dari elemen klasik dan sentuhan modern terlihat dari penggunaan material yang elegan dan mewah.

Marmer berwarna cokelat, kayu berwarna gelap, kuningan, renda berwarna hitam, dan paduan alat makan dan minum yang unik menciptakan atmosfir yang sangat indah. Warna dan nada yang kental menimbulkan kesan mewah dan bergaya bangsawan, dipadankan dengan semburat yang gelap dan sentuhan warna emas untuk menciptakan warna yang dramatis dan mengesankan.

Serangkaian cermin besar yang merefleksikan dinding bermotif pakis yang lembut di area luar ruangan, memberi kesan segar dan penuh semangat, sementara cermin yang gelap memberi kesan yang kontras dan
intim, bagaikan suasana ballroom di masa lalu. Pemisah ruangan yang tinggi yang berisi pola anyaman rotan memisahkan area makan, memberikan kesan yang intim bagi para tamu.

Tepat di ujung ruang makan terdapat sebuah bar yang terbuat dari marmer berwarna hitam. Di atas bar ini terdapat ruang penyimpanan wine dengan kaca besar yang menampilkan kolesi wine yang beragam.

Troli bar bergaya Victoria memberikan kesan tambahan akan era masa lalu, ditambah dengan foto Raja Siam yang dibingkai dengan frame berukiran daun yang bernuansa keemasan.

Baca Juga: Terbaru di Seminyak Bali, Resto "Grow Up" dengan Atap Terbuka

Penataan interior yang didesain oleh tim Sarong dengan teknik yang mumpuni, menciptakan suatu harmoni yang hangat melalui pulasan industrial yang bernuansa antik dan industrial. Ruang makan di Som Chai Eat dapat
menampung hingga 80 orang dengan suasana yang nyaman dan mewah.

Will Meyrick telah menorehkan pengalamannya yang luas ke dalam menu Som Chai, yang tak hanya menggunakan bahan asli, tetapi juga metode memasak yang pas bagi selera. Sebagai orang yang telah
lama tinggal di Indonesia, Will Meyrick telah menjalin hubungan yang erat dengan petani lokal untuk memahami keragaman bahan baku musiman yang ada.

Ketertarikan Will Meyrick terhadap budaya dan keragaman kuliner di Asia, membuat Will Meyrick menghabiskan 15 tahun dihidupnya untuk belajar tentang hal ini, dan dan hal yang baru-baru ini dilakukan oleh Will Meyrick adalah tamasya intensif selama tiga bulan untuk lebih dalam lagi memelajari intrik-intrik di dalam hidangan khas Thailand, di mana kompor tradisional yang menggunakan kayu, arang, dan kuali memegang peranan penting untuk menghadirkan cita rasa yang lebih eksklusif, termasuk peragian secara home made, untuk menambah keunikan rasa.

Persiapan matang terhadap ragi, saus ikan dan udang merupakan ciri khas terhadap cita rasa masakan Thailand –rasa yang kuat, manis, pedas dan kadang berbau tajam. Perhatian terhadap detail – baik di dapur maupun
di ruang makan, memberi nuansa ciri khas Thailand kepada para tamu, dan hal ini sulit untuk ditemukan di restoran lain.

Som Chai Drink memiliki bar yang unik, dengan kombinasi bergaya kuno dan industrial – desain urban kontemporer yang berpadu dengan esensi Asia. Di pintu masuk, para tamu dapat semerta-merta merasakan suasana Bangkok melalu bar bergaya cabaret, dengan kesan misterius dan memukau layaknya bar di Kota Tua Chinatown zaman dulu, dan lounge yang memberi privasi bagi para pelanggan, serta staf yang berdandan ala Cheongsam, membawa kesan yang mendalam.

Di Som Chai drink, para tamu dapat menikmati pertunjukan dari para artis, baik live music maupun DJ yang menimbulkan suasana eksotis. Seperti Chinatown kuno di Bangkok, dimana bar-bar dan cafe dibuka di
bangunan-bangunan tua, menciptakan petualangan dunia malam/hiburan yang baru. Di Som Chai drink, interior yang klasik dan ekletik terefleksikan di menu bar yang juga bergaya. Koktail favorit kesukaan pelanggan disajikan dengan cara yang baru dan berbeda menggunakan bahan-bahan campuran baru yang menyegarkan dan nikmat.

Bir khusus dan minuman koktil klasik serta beragam wine juga disajikan mulai jam 17.30 WIB sampai tengah malam. Berbagai camilan khas juga disajikan disini untuk para tamu yang ingin lebih lama menghabiskan waktu di bar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI