"Karena saya dilatih sebagai musisi jazz, saya menganggap kue sebagai 'alat' saya yang bisa saya ciptakan. Saya tidak dapat benar-benar menjelaskan apa yang menarik saya untuk memilih bass betot sebagai instrumen saya, namun hanya dapat mengatakan bahwa itu mewakili suara saya dan saya dapat mengekspresikan diri secara menyeluruh dengannya," jelasnya.
Bagi Talita, saat membuat kue atau pun memainkan alat musik, dibutuhkan rasa bahagia saat mengolahnya, jika ingin menghasilkan produk yang bagus. Dan, perlu dilakukan sepenuh hati.
"Keduanya membutuhkan kreativitas dan kecerdikan untuk menemukan kombinasi baru, teknik baru dan mencapai dasar baru. Bagi saya, keduanya merupakan cerminan hidup, kepribadian, selera dan budaya," tutupnya.
Baca Juga: Naila Novaranti, Sekretaris yang Jadi Pelatih Terjun Payung Dunia