Talita Setyadi dan Misi Membawa Pastry Indonesia Mendunia

Chaerunnisa Suara.Com
Senin, 18 September 2017 | 07:00 WIB
Talita Setyadi dan Misi Membawa Pastry Indonesia Mendunia
Talita Setyadi owner BEAU (Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Meski kini telah menjadi salah satu pastry ternama, Talita tak menampik awalnya memang sulit memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat dengan roti berbahan alami. Pasalnya, orang Indonesia lebih terbiasa dengan roti yang bertekstur lembek, sementara pastry bikinannya salah satunya sourdough berkulit keras dan crunchy

"Sebenarnya saya suka sekali bahan-bahan dan flavour Indonesia, karena memang saya dari Jawa, jadi lidah saya medok banget. Tapi saya juga diskusi juga dengan pakar kuliner Indonesia pas saya baru balik ke sini. Tanya kok susah ya introduce makanan Indonesia ke luar, banyak feedback yang saya dapat adalah teksturnya agak aneh, sticky, so buat kita sih biasa saja makan kue lapis atau klepon buat orang luar apa sih, bakso juga buat kita seru saja makan kayak bola, tapi buat orang luar ini apa sih," jelas lulusan Universitas Aukland ini. 

Untuk itu, konsep yang dia terapkan di BEAU ini adalah  makanan Indonesia dengan aplikasi Eropa. Diharapkan, dengan konsep yang dia usung ini, dengan perlahan-lahan orang-orang di luar Indonesia  mulai bisa mencicipi makanan Indonesia. Dia mengatakan, mungkin saja setelah mereka merasakan kue pandan bikinan BEAU yang bentuknya entrement dan mousse cake, mereka mungkin mulai mencoba klepon.

Baca Juga: Naila Novaranti, Sekretaris yang Jadi Pelatih Terjun Payung Dunia

Perempuan yang dijuluki The Queen of Pastry ini  berharap BEAU bisa menjadi salah satu bakery yang diakui dunia dan membuka franchise di luar negeri, khususnya Eropa.

"Soalnya kan sekarang yang terkenal di luar negeri itu kue red bean atau black sesame dari Jepang. Tapi rasa Indonesia pandan, asam jawa, pisang kepok, belum dieksplor.  Saya pikir bisa saja dari Indonesia. Jeruk di Indonesia saja ada banyak jenis,  jeruk purut, jeruk limau. Dari Jepang yang terkenal jeruk yuzu. Maka itu kita harus memperkenalkan semua itu ini ke luar negeri," papar Talita.

Agar sukses mewujudkan cita-citanya membawa bendera Indonesia ke luar, Talita pun mengakui memiliki motto yang harus dijaga oleh diri sendiri dan tim di lingkungan kerjanya, yakni "hormati tekniknya dan hormati pelanggannya."

Dia menjelaskan, hormati tekniknya adalah kita perlu mendapatkan dasar-dasar tepat sebelum sesuatu. Tidak ada gunanya melakukan semua hal mewah jika Anda tidak mengetahui bagaimana kaitannya dengan konsep inti dan gagasan di balik setiap produk.

Sedangkan, hormati bahannya berarti  semua bahan harus ditangani dengan hati-hati. Sebagai koki yang baik, kita belajar bagaimana mengolah setiap bahan untuk memanfaatkan penuh rasa dan potensinya. Jadi, imbuhnya, kami ingin selalu memilih bahan terbaik dan memastikan bahwa produk yang disajikan mewakili bahan dengan cara yang berhasil dan berdampak.

"Menghormati pelanggan: Kita perlu memperlakukan pelanggan kita sebagai orang yang cerdas. Seringkali, produk sub-par dijual ke pelanggan karena produsen berpikir bahwa pelanggan tidak peduli atau tidak dapat merasakan perbedaannya. Saya juga percaya bahwa saya hanya akan menyajikan produk untuk saya kepada anak-anak saya sendiri di masa depan, produk yang sehat dan sehat. Ini berarti mereka tidak mengandung apapun yang dapat membahayakan kesehatan Anda seperti pewarna buatan, perasa, aditif dan pengawet," imbuhnya.

Baca Juga: Perempuan Ini Sukses Bikin Marissa Haque Cintai Tas Lukisnya

Berlatar belakang dunia musik, perempuan 28 tahun itupun menganggap kue ciptaannya sebagai 'alat' untuk sepenuh hati mewujudkan impiannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI