Memasuki Gedung Tua Lawang Sewu di Malam Hari, Berani Coba?

Minggu, 17 September 2017 | 13:41 WIB
Memasuki Gedung Tua Lawang Sewu di Malam Hari, Berani Coba?
Gedung Lawang Sewu. [suara.com/ Dinda Rachamawati]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lawang Sewu, sebuah bangunan yang menjadi ikon kota Semarang, Jawa Tengah ini, sejak lama memang dikenal sebagai salah satu tempat yang yang lekat dengan nuansa mistis.

Bahkan, karena alasan ini, Lawang Sewu sempat dijadikan tujuan wisata mistis setiap malamnya, yang biasa dimulai dari pukul 21.00 hingga 03.00 WIB oleh warga sekitar pada wisatawan.

Dengan paket yang ditawarkan, biasanya pengunjung yang datang akan diajak untuk berkeliling bangunan tiga lantai ini, menyusuri lorong-lorong gelap, hingga ke bagian bawah tanah yang disebut-sebut adalah tempat paling angker.

Ya, mungkin itulah imej yang sudah cukup melekat, saat Anda mendengar kata Lawang Sewu. Tapi, berbeda dari beberapa tahun lalu, gedung yang memiliki nilai sejarah cukup tinggi itu, kini sudah disulap sebagai tempat wisata yang cantik dan mempesona, bahkan ketika malam hari Anda mengunjunginya.



Ingin menikmati megah dan indahnya Lawang Sewu di malam hari, saya pun memutuskan untuk mengunjungi bangunan yang berada di Simpang Lima Semarang ini. Saat tiba di sana, pengunjung diharuskan untuk membeli tiket masuk terlebih dahulu, dengan harga Rp10 ribu untuk dewasa, serta Rp5 ribu untuk anak dan pelajar.

Memasuki area Lawang Sewu, megahnya bangunan pun sudah terlihat di sisi kiri saya. Kini kesan angker dan mistis di gedung yang dibangun perusahaan kereta api Belanda pada 1904 ini, sudah tak terasa lagi. Bahkan, mulai sore hari, lampu-lampu kekuningan di seluruh gedung akan mulai dinyalakan.

Berjalan lebih jauh, saya tiba di sebuah halaman besar yang langsung menghadap langsung ke bangunan ini. Seperti namanya, Lawang Sewu atau pintu seribu ini dikenal memiliki pintu dan jendela yang sangat banyak. Jumlah persisnya, menurut salah satu pemandu sekitar adalah 928 pintu dan jendela.



Sehari-hari, seluruh pintu dan jendela yang menghiasi bangunan ini dibuka lebar-lebar yang membuat sirkulasi udara tetap lancar. Ini jugalah yang membuat Lawang Sewu menjadi lebih 'cerah' dari sebelumnya.

Setelah puas berfoto dengan latar belakang Lawang Sewu, lengkap dengan cahaya kekuningan yang cantik, saya pun melanjutkan untuk melihat-lihat bagian dalamnya. Di beberapa ruangan lantai satu, pengunjung bisa melihat museum, galeri, serta peta dan foto-foto masa lampau yang menceritakan sejarah Lawang Sewu.

Di mana, awalnya Lawang Sewu dibangun sebagai kantor Het Hoofdkantoor Van de Nederlandsch – Indische Spoorweg Maatscappij (NIS), yaitu perusahaan kereta api swasta di masa pemerintahan Hindia Belanda. Pada masa penjajahan, Lawang Sewu juga pernah menjadi saksi bisu kekelaman tentara Jepang dan kemudian digunakan sebagai tempat bagi pejuang kemerdekaan.

Ada beberapa lokasi favorit berfoto saat ke Lawang Sewu, selain di halaman yang menghadap ke bangunan tersebut, adapula dinding kaca patri berukuran tinggi lebih dari 2 meter dan lorong-lorong yang cukup khas dengan suasana vintage.



Bagi Anda yang ingin mengunjungi Lawang Sewu di malam hari, bangunan yanh termasuk dalam salah satu cagar budaya ini, akan buka hingga pukul 21.00 WIB. Ada beberapa pemandu yang siap mengantar Anda untuk berkeliling sambil bercerita tentang sejarah gedung tua ini.

Tapi, perlu diingat, kini wisata mistis di Lawang Sewu sudah tidak lagi diperbolehkan. Beberapa ruangan, seperti loteng dan ruangan bawah tanah pun sengaja ditutup untuk umum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI