Saat ini, JPW sudah menjual kopi sekitar 700 kilogram hingga 1 ton untuk tiap bulannya untuk biji kopi matang. Kemasannya sendiri mulai 250 gram hingga 1 kilogram.
Togu bersiap mengembangkan bisnisnya dengan membeli ruko tiga lantai di kawasan bisnis Grand Depok City. Kemungkinan siap operasi bulan Februari 2018.
Di ruko tiga lantai itu, Togu punya rencana membuat kafe di lantai 1, sedangkan lantai dua untuk pelatihan barista atau showroom.
"Banyak customer yang minta kita ngadain pelatihan barista karena banyak yang beli mesin dan peralatannya, tapi kita rekomendasiin ke teman," ungkapnya.
JPW paling laku menjual kopi Gayo, Toraja, Wamena dan Bali. Perusahaan ini juga menjual kopi best seller, yakni kopi racikan sendiri berharga Rp150 ribu per kilo.
Untuk penjualan kopi 800 kilogram, untuk 500 kilogramnya adalah kopi blend racikan sendiri. Togu mengaku bisa laris menjual kopi blend karena murah dan kualitasnya bagus.
"Kopi premium biasanya 300 ribu, kita jual 150 ribu makanya orang banyak beli," katanya.
Togu sengaja memilih tempat usaha di dalam komplek perumahan karena sebelum membuka usaha kopi, pada dasarnya ia memiliki keahlian memasarkan produk lewat internet atau internet marketing konsultan.
Kemudian, ia memang tak suka keluar rumah sehingga memilih bekerja pun cukup di rumah saja. "Jadi saya ingin menciptakan suasana kerja gimana gak keluar tapi usaha tetap jalan. Jadi bikin usaha di rumah," ujarnya.
Sekadar diketahui, JPW Indonesia melakukan penjualan melalui online hingga 99 persen. Menurutnya, jika marketing melalui online bagus, pelanggan pasti banyak yang mencari.