Jangan Matikan AC Saat di Pesawat, Ini Alasannya

Rabu, 30 Agustus 2017 | 19:40 WIB
Jangan Matikan AC Saat di Pesawat, Ini Alasannya
Ilustrasi seorang kapten menyapa para penumpang kelas satu di dalam sebuah penerbangan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat berada di dalam pesawat, memang selalu terasa kurang nyaman karena hawa dingin yang berlebihan. Tak heran jika sebagian besar dari kita sulit menahan keinginan untuk menutup saluran AC yang berada di atas kepala. Apalagi, jika kita sudah tak bisa menahan kantuk tetapi sumber dingin terasa semakin menusuk.

Namun, ternyata ada alasan ilmiah mengapa sebaiknya Anda menahan godaan untuk mematikan AC saat penerbangan. Alasan ini sama sekali tidak terkait dengan sistem keselamatan penerbangan, melainkan lebih kepada segi kesehatan.

Dengan mematikan atau menutup ventilasi udara saat terbang, kemungkinan besar kita terjangkit virus yang ada di dalam pesawat akan semakin tinggi.

Mark Gendreau, seorang direktur medis ahli penyakit menular dan vice chair of emergency medicine di Lahey Medical Center-Peabody, Massachusetts menjelaskan kepada Travel + Leisure mengapa kita harus tetap membiarkan AC di atas kepala menyala.

Baca Juga: Bepergian dengan Pesawat Hati-Hati Tertular Penyakit!

"Untuk virus di udara, sangat penting (tetap membuka) ventilasi, karena ventilasi menjadi alat utama Anda mengendalikan keadaan selain mengisolasi orang yang terkena," katanya.

Virus di udara biasanya berada pada tetesan nuklei kecil yang berkeliaran di udara selama lima jam. Dr Gendreau mengatakan, tetesan ini sebenarnya tidak bisa sampai pada penumpang jika ventilasi udara tetap menyala, karena adanya penghalang.

Banyak dari kita mungkin mengaitkan penggunaan AC dengan penyebaran kuman di udara, tapi ini tidak benar.

"Udara yang biasanya Anda hirup dan terekspos biasanya dari dua sampai lima baris yang mengelilingi tempat duduk Anda. Pola aliran udara di pesawat terbang tidak harus bekerja dari depan ke belakang, atau kembali ke depan, sebenarnya kompartementalisasi ke berbagai bagian di pesawat terbang," ungkapnya.

Jadi, menjaga ventilasi AC saat di dalam pesawat masih lebih baik bahkan jika Anda mulai merasa mengalami hipotermia. (Mirror)

Baca Juga: Jangan Pesan Ini di Pesawat Jika Tak Mau Bikin Pramugari Jengkel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI