Suara.com - 350 tahun yang lalu, lahirlah Perjanjian Breda, yang memperebutkan sebuah pulau vulkanik kecil yang sekarang merupakan bagian dari Banda, Pulau Rhun, ditukar dengan sebuah tanah rawa yang disebut Manhattan.
Memeringati 350 tahun ditandatanganinya Perjanjian Breda, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, dan Banda Tourism Board akan mengadakan Pesta Rakyat Banda 2017.
Pesta Rakyat Banda 2017 digelar untuk membangkitkan kembali Kepulauan Banda, yang seolah tenggelam dari cakrawala. Dengan pesta rakyat ini, diharapkan dapat membuka mata masyarakat dunia, khususnya Indonesia, melihat dan menikmati keindahan Kepulauan Banda, keramahtamahan warganya, dan kekayaan sejarahnya yang telah memberi warna unik pada budaya lokal.
"Banda pernah menjadi incaran Bangsa Eropa karena rempah-rempah, terutama pala, sejak awal abad ke-12. Kejayaan rempah Banda menjadi sentral yang mengubah peta perdagangan dunia pada waktu itu. Melalui festival ini, kami ingin mengembalikan perhatian dunia ke Banda," ujar Gubernur Maluku, Ir. H. Said Assagaf.
Baca Juga: Genjot Pariwisata, Maskapai Didorong Gelar "Travel Fair"
Senada dengan Sang Gubernur, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Ona Saimima mengungkapkan, Pesta Rakyat Banda 2017 digelar untuk memeringati 350 tahun Perjanjian Breda.
"Pesta Rakyat Banda setiap tahun diadakan, tahun ini provinsi yang menggelar. Tahun ini bertepatan dengan 350 tahun Perjanjian Breda," ungkap Kepala Dinas Provinsi Maluku yang sekaligus menjadi Ketua Panitia Festival Budaya Banda 2017.
Selain untuk memeringati nilai-nilai sejarah di Banda, festival ini juga akan menjadi promosi pariwisata bagi Kepulauan Banda. Untuk itu, pihaknya mengajak serta masyarakat di pulau-pulau sekitar Banda ikut serta dalam festival ini.
"Selama acara ini, setiap orang yang ada di desa sekitar akan Buka Kampung, mereka akan menampilkan adatnya masing-masing," jelas Mita Alwi, cucu tokoh legendaris Banda, almarhum Des Alwi, yang sekarang meneruskan kiprah sang kakek menjaga Banda Naira.
Baca Juga: Dorong Pariwisata NTT, BRI Gelar Tour De Flores 2017
Selama Pesta Rakyat Banda 2017, berbagai pelatihan atau workshop diadakan baik untuk masyarakat lokal, maupun penduduk Provinsi Maluku. Berbagai organisasi seni di Indonesia akan ikut terlibat untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan, seperti Asosiasi Sketsa Indonesia, Paper Moon Puppet (Yogyakarta), Tobucil (Bandung), dan Annie Sloman (Yogyakarta) untuk pelatihan akrobatik jalanan.