Fakta! Klitoris Ternyata Bisa Ereksi

Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 24 Agustus 2017 | 21:30 WIB
Fakta! Klitoris Ternyata Bisa Ereksi
Ilustrasi. Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Klitoris sering disebut sebagai kunci kenikmatan seksual perempuan, tapi sayangnya banyak orang yang mengetahuinya lebih jauh. 

Klitoris adalah organ seks pada vagina yang memiliki fungsi murni untuk rangsangan seksual. Klitoris bisa ditemukan di antara dua bibir vagina, sering dideskripsikan sebagai “tombol”.

Perempuan tidak perlu repot berurusan dengan masalah disfungsi seksual layaknya lelaki, karena fungsi dan fisiologis dari klitoris tidak akan berubah sekalipun tubuh Anda menua. Namun, klitoris akan ikut tumbuh sepanjang hidup perempuan.

Setelah menopause, klitoris bisa menjadi 2,5 kali lebih besar daripada ketika perempuan yang sama masih remaja.

Organ kenikmatan seksual yang sering kali luput dari perhatian ini memiliki segudang fakta unik yang belum tentu Anda atau pasangan, ketahui. Apa saja? Simak fakta unik klitoris yang diungkap oleh hellosehat.com.

1. Klitoris bisa ereksi
Apa itu klitoris yang ereksi? Seperti pada penis, ereksi pada klitoris juga akan membuatnya “membengkak” lebih besar, meski tak akan terlalu kentara.

Klitoris memang terkenal sensitif. Itu karena bagian intim tersebut memiliki saraf yang lebih banyak daripada bagian tubuh manapun, termasuk penis.

Ada sekitar 8.000 saraf pada klitoris. Walaupun klitoris terletak jauh dari pandangan, organ ini juga bisa ereksi. Klitoris terbuat dari jaringan halus yang sensitif terhadap rangsangan dan dipenuhi oleh darah layaknya penis pada lelaki.

Rangsangan yang diberikan pada klitoris dapat memengaruhi 15.000 saraf lainnya yang terletak di area panggul perempuan.

2. Posisi klitoris menentukan orgasme
Tahukah Anda? Marie Bonaparte (cicit dari Napoleon Bonaparte) pernah melakukan prosedur medis untuk memindahkan klitorisnya agar lebih dekat dengan vagina. Alasannya, agar mempermudah dirinya untuk orgasme. Marie Bonaparte adalah satu contoh dari sejumlah perempuan yang tidak bisa mencapai orgasme dari seks penetrasi vagina.

Pada zamannya, terdapat bukti medis bahwa semakin dekat area klitoris dengan pembukaan vagina, seorang perempuan akan lebih mudah untuk mencapai orgasme dari seks penetratif. Temuan ini juga sudah dibuktikan oleh penelitian zaman modern. Namun sayang, operasi Marie Bonaparte dinyatakan tidak berhasil.

3. Ukuran klitoris lebih besar dari yang terlihat
Kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa klitoris memiliki fisiologis yang serupa dengan penis. Sebuah klitoris mungkin hanya tampak oleh mata telanjang sebagai tombol kecil, namun organ ini berukuran lebih besar dari yang Anda kira.

Klitoris memiliki struktur persis seperti penis, dengan kulup dan batang, serta penyangga dengan dua “kaki” masing-masing sepanjang 7,5 cm, menyambungkan tidak hanya vagina dengan G-spot, tapi juga dengan seluruh organ seksual perempuan. Bagian yang tidak terlihat ini tidak dapat diangkat atau dipindahkan. Hanya kepala klitoris dan kulupnya yang terletak di luar tubuh.

4. Orgasme bisa membuat klitoris sakit
Stimulasi klitoris adalah sebuah pencapaian orgasme yang diidamkan oleh banyak perempuan. Tapi, apa yang mungkin Anda tidak ketahui adalah, ukuran klitoris bisa mencapai batas maksimum “pembengkakan” saat klimaks menghampiri.

Hal ini mungkin membuat Anda merasa sedikit tidak nyaman, bahkan terkadang terlalu sakit untuk melanjutkan stimulasi. Jika Anda mulai merasa terlalu sensitif, kurangi fokus stimulasi pada klitoris dan berikan perhatian pada area tubuh lainnya.

5. Klitoris butuh cairan
Gesekan pada klitoris dengan jari atau mainan seks tanpa lubrikan tidak akan terasa nyaman. Jika Anda ingin diri Anda, dan klitoris Anda, bahagia, selalu gunakan pelumas.

Selain itu, foreplay sebelum seks baik dilakukan untuk mencapai orgasme yang memuaskan. Tetapi nyatanya foreplay terbaik adalah jalan kaki. Dengan berjalan, klitoris akan lebih sehat dan ‘membengkak’ sebanyak 168 persen.

Satu kali orgasme klitoris dapat menghasilkan antara 3-16 kontraksi dan dapat berlangsung dari 10-30 detik. Sebanyak 95% wanita dapat mencapai orgasme dalam beberapa menit, hanya dengan menstimulasi dirinya sendiri.

Penetrasi bukan hal utama bagi perempuan untuk mencapai klimaks
Seks penetratif penis dalam vagina umumnya bukanlah jalan keluar terbaik untuk mencapai stimulasi klitoris. Kebanyakan perempuan tidak bisa orgasme dari penetrasi penis-vagina saja, karena bergantung dari posisi, penis dapat luput menyentuh klitoris sepenuhnya.

Posisi seks yang berbeda akan mendatangkan efek yang berbeda pula. Saat berhubungan seks dengan pasangan Anda, pastikan untuk memilih posisi dan angle yang dapat memusatkan perhatian pada klitoris, sehingga Anda dapat mencapai orgasme yang terbaik.

Lima puluh hingga 75 persen perempuan mendapatkan klimaks (orgasme) saat klitorisnya disentuh. Kebanyakan perempuan tidak dapat mengalami orgasme hanya melalui seks penetratif saja.

Silakan luangkan waktu untuk menjelajahi tubuh lebih jauh lagi setelah Anda tahu apa itu klitoris dan apa yang bisa ia lakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI