Buat Para Ibu, Jangan Panik Saat Harga Bahan-bahan Pokok Naik

Angelina Donna Suara.Com
Rabu, 23 Agustus 2017 | 20:05 WIB
Buat Para Ibu, Jangan Panik Saat Harga Bahan-bahan Pokok Naik
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -
Biasanya jika harga bahna-bahan pokok naik, ibu-ibu termasuk kelompok yang paling resah. Bagaimana tidak, mereka adalah menteri keuangan rumah tangga yang bertugas mengatur arus pengeluaran. Jatah belanja bulanan dari suami harus bisa diatur sedemikian rupa biar nggak defisit.

Nah, sebelum meminta tambahan uang belanja bulanan, coba bantu suami dengan cara ini:

Jangan malas ke pasar
Belanja bahan-bahan makanan sehari-hari sudah jadi salah satu tugas istri ya, baik ibu rumah tangga maupun wanita karir. Belanja ke pasar bisa dapat bahan-bahan pokok dengan harga lebih murah dibanding tukang sayur atau supermarket.

Emang sih belanja di tukang sayur jadi solusi efisiensi waktu dan tenaga, tapi kalau mau hemat biaya, ya jalan sedikit aja sekalian olahraga.  Cari lokasi pasar tradisional yang paling dekat dengan rumah.

Belanja di supermarket juga jadi pilihan karena nyaman dan banyak promo. Tapi kalau setiap hari, pasti bikin bengkak pengeluaran. Sesekali sempatkan belanja ke pasar tradisional dan stok bahan-bahan yang agak tahan lama disimpan.

Kurangin belanja konsumtif
Yang namanya perempuan, nggak lepas dari belanja, belanja, dan belanja. Tapi, ini saatnya buat bisa lebih menahan nafsu belanja yang berlebihan. Apalagi kalau sampai nguras tabungan dan jatah belanja bulanan.

Bukan berarti nggak boleh belanja buat kesenangan pribadi kok bu. Hanya frekuensinya saja yang harus dibatasi, misalnya dari yang tadinya seminggu sekali jadi sebulan sekali.

Cari penghasilan tambahan
Nah, buat kaum hawa yang sudah menikah namun tetap bekerja, uang mungkin nggak terlalu jadi masalah. Tapi bagaimana dengan yang jadi ibu rumah tangga saja? Ini zaman serba kreatif dan banyak peluang. Jadi ibu rumah tangga yang ngurus suami, anak, dan rumah bukan berarti gak bisa menghasilkan uang sendiri.

Tanpa harus ninggalin rumah dan tugas sebagai IRT, banyak pekerjaan yang bisa mendatangkan uang. Contohnya saja bisnis online, cuma modal smartphone.  Yang pintar masak, nggak ada salahnya coba terima pesanan catering atau kue-kue.

Kurangi arisan
Arisan tuh udah kayak ikonnya setiap ibu-ibu ya. Di mana ada 10 ibu-ibu ngumpul, pasti ada arisan. Di mana ada perkumpulan atau komunitas, di situ ada yang namanya arisan. Nggak heran kalau satu orang bisa aja ikut 5 bahkan sampai 10 arisan yang berbeda secara bersamaan. Bayangin kalau satu arisan saja Rp100 ribu, 5 arisan dalam sebulan sudah Rp500 ribu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI