Mengenal Lebih Dekat Sayur Asem Betawi di "Santap Mantap Day"

Selasa, 22 Agustus 2017 | 19:46 WIB
Mengenal Lebih Dekat Sayur Asem Betawi di "Santap Mantap Day"
Mpok Yuli pemilik RM Sayur Asem Betawi H. Masa, Tangerang Selatan, Selasa (22/8/2017). (Suara.com/Risna Halidi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memang dikenal kaya keberagaman kuliner Nusantara. Bahkan, masakan telah dianggap sebagai bagian penting dari Mahakarya Indonesia, karena faktor kearifan lokal yang terkandung di dalamnya, mulai dari orisinalitas bahan, bumbu hingga pada teknik penyajiannya.

Karena itu, agenda tahunan Santap Mantap Day kembali diadakan untuk merayakan sekaligus menjaga eksistensi keberagaman kuliner Nusantara.

"Salah satu bentuk Mahakarya Indonesia yang sangat berharga dan harus kita jaga dengan sempurna adalah kekayaan ragam kuliner Nusantara. Terlebih lagi, banyak nilai-nilai luhur yang patut diteladani dari berbagai pelaku usaha kuliner legendaris, seperti halnya ’Jiwa Indonesia’ yang dipegang teguh ketika menjalankan usahanya tersebut," terang pakar kuliner Tanah Air, Arie Parikesit di RM Sayur Asem Betawi H. Masa, Tangerang Selatan, Selasa (22/8/2017).

Santap Mantap Day, lanjut dia, merupakan acara yang mendukung kekayaan kuliner Nusantara yang telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keseharian rakyat Indonesia.

Salah satu gerai hidangan Nusantara yang berpartisipasi dalam agenda tahunan ini adalah Rumah Makan Sayur Asem Betawi H. Masa, di Pondok Aren, Tangerang Selatan.

Usaha rumah makan sayur asem ini sangat dikenal dan termasuk ke dalam salah satu kuliner legendaris, karena telah berdiri sejak 1980 dan memiliki ciri khas. Ya, ciri khas dari menu sayur asem di rumah makan ini adalah penggunaan jengkol beweh atau jengkol yang kembali ditanam selama seminggu hingga kemudian digunakan sebagai campuran sayur asemnya.

"Awalnya dulu sekitar 1980-an dan itupun belum sebesar sekarang. Warung hanya terbuat dari bambu dengan menu sayur asem, telur ceplok dan ikan goreng saja. Mulai berkembang sejak 1996 dan lauk dari hanya dua (menu) bertambah jadi berbagai macam ikan dan tumis-tumisan," terang Mpok Yuli, pemilik sekaligus keturunan kedua dari usaha RM Sayur Asem Betawi H. Masa.

Yuli mengatakan, keberhasilan dari rumah makan yang dikelolanya adalah berkat kegigihan, dari orangtua baik H. Masa maupun istrinya. "Beliau merintis dari nol, dari warung sederhana menjadi warung yang sudah berkembang. Resep bumbunya dari nenek, turun ke mamah (ibunda Yuli), mamah kemudian mengembangkan resep," tambahnya.

Santap Mantap Day 2017 digelar di 18 wilayah di Indonesia dan melibatkan 45 gerai hidangan Nusantara. "Kami percaya bahwa kesuksesan para pelaku usaha kuliner mahakarya legendaris di Indonesia tidak lepas dari nilai luhur jiwa Indonesia yang mereka jalankan, seperti RM Sayur Asem Betawi H. Masa,' jelas perwakilan Citra Anugerah Jaya, Darwan selaku pihak penyelenggara Santap Mantap Day.

Melalui gelaran Santap Mantap Day, lanjut dia, pihaknya ingin mengapresiasi nilai-nilai luhur jiwa Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI