Suara.com - Menyusui merupakan salah satu fase paling penting setelah memiliki buah hati. Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat sangat tergantung dengan pemberian ASI yang benar.
Dikemas dengan nutrisi dan antibodi, ASI sangat penting dan menjadi satu-satunya sumber nutrisi selama enam bulan pertama kehidupan bayi.
ASI juga dapat mengurangi risiko bayi untuk menderita asma atau alergi. Plus, bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, tanpa formula apapun, memiliki lebih sedikit infeksi pada telinga, penyakit pernafasan, dan serangan diare.
Selain menawarkan perlindungan terhadap banyak penyakit, para periset juga menemukan bahwa gula yang ditemukan dalam ASI dapat membantu melindungi bayi dari infeksi bakteri.
Baca Juga: Pendapat Habibie Tentang Air Susu Ibu
Kelompok bakteri strep B, yang umumnya tinggal pada perempuan hamil, menjadi penyebab utama infeksi parah pada bayi yang baru lahir di seluruh dunia, yang sering menyebabkan sepsis atau pneumonia bahkan kematian.
Hal itu terjadi karena bayi tidak memiliki mekanisme pertahanan yang sepenuhnya berkembang. Studi tersebut menunjukkan, gula yang terdapat dalam ASI dapat bertindak sebagai agen anti-biofilm.
"Ini adalah contoh pertama dari aktivitas antimikroba umum pada bagian karbohidrat pada susu manusia," kata Steven Townsend, seorang asisten profesor di Vanderbilt University di Tennessee, AS.
"Salah satu sifat yang luar biasa dari senyawa ini adalah bahwa mereka jelas tidak beracun, tidak seperti kebanyakan antibiotik lainnya," sambungnya.
Hampir 10 tahun yang lalu, para periset telah menemukan, perempuan hamil menjadi tuan rumah bagi bakteri strep B dan dapat ditularkan ke bayi melalui menyusui.
Baca Juga: Mom, Sudah Dengar Tren Bikin Perhiasan dari Air Susu Ibu?
Namun, karena kebanyakan bayi tidak terinfeksi dengan kelompok B, periset ingin melihat apakah beberapa ASI mengandung senyawa pelindung yang secara khusus melawan bakteri tersebut.