"Koleksi ini menggunakan warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, dan krem yang dikombinasikan dengan beberapa warna yang terinspirasi dari Kota New York, seperti kuning dari taksi, sedikit hijau dari Central Park, dan juga merah dari lampu lalu lintas," ungkap desainer berhijab ini.
Selain Dian Pelangi, Vivi Zubedi juga menghadirkan busana muslim ke panggung fesyen bergengsi tersebut dengan tema koleksi "Makkah Madinah Jannah".
Dalam koleksinya ini, Vivi masih menghadirkan beragam model abaya dengan sentuhan kain-kain Indonesia dari berbagai daerah, seperti Sasirangan, tenun Lombok, tenun Bali, tenun Jepara, batik dan lainnya.
Baca Juga: Wah, Gaya Rambut di New York Fashion Week Kini Jadi Tren
Selanjutnya, Catherine Njoo akan memboyong batik Indonesia, khususnya Bali, dengan koleksi yang terinspirasi dari tari legong. Dalam koleksi ini, Cathwrinw menghadirkan beragam detail seperti beading dan bordir yang terinspirasi dari gerakan para penari legong. Dia juga berkolaborasi dengan desainer aksesori G. Liem untuk berbagai hiasan kepala para model nantinya.
Tak hanya itu, tema Sawung Galing juga akan dibawa ke panggung NYFW: First Stage oleh Melia Wijaya. Dia akan mentransformasikan motif batik ayam menjadi motif sulam dengan menggunakan teknik bordir hingga tampil lebih modern.
Selain G. Liem yang akan melengkapi tampilan dengan aksesori rancangannya, Doris Dorothea juga akan menghadirkan koleksi tasnya yang berbahan dasar kulit untuk dipakai para model.
Brand tas yang dibuat oleh Fara Shahab dan suaminya ini bahkan sudah terkenal di tujuh negara di Timur Tengah, dan akan mengembangkan pasarnya hingga ke Eropa.
Untuk melengkapi kesempurnaan koleksi Catherine dan Vivi Zubedi, keduanya juga turut mengajak Suteki ShoesMaker, yang akan menyediakan sepatu sesuai tema kedua desainer tersebut.
Baca Juga: Di Balik New York Fashion Week