Suara.com - Masyarakat Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah dan hangat di kancah Internasional. Hal itu bisa tercermin dari kebiasaan murah senyum para pemimpin bangsa, mulai dari Presiden pertama RI Sukarno (Bung Karno) hingga Joko Widodo (Jokowi).
Sejarawan Indonesia, Asep Kambali bahkan menggambarkan keramahtamahan tersebut sebagai kekuatan diplomasi senyum bangsa Indonesia.
"Bundaran HI, Hotel Indonesia, Gelora Bung Karno, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Sarinah, itu tidak terlepas dari anggaran 12 juta dari pemerintah Rusia. Karena diplomasi itu (diplomasi senyum) kita berhasil. Dan ingat, Bung Karno kalau tersenyum, ada banyak makna mesti dipelajari," katanya saat mengisi acara gerakan #SenyumSatuIndonesia dari Pepsodent di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (16/8/2017).
Asep menambahkan, jauh sebelum masa kepemimpinan Bung Karno, leluhur bangsa Indonesia sudah sangat identik dengan senyuman karena telah tersurat dalam relief candi Borobudur serta terlukis dalam motif kain tradisional seperti ulos dan batik.
Baca Juga: Seperti di Film, Perampok Bobol Toko Perhiasan di Keramaian
"Bangsa ini kaya akan seni dan budaya sebagai produk kebahagiaan hasil dari kehidupan masyarakat Indonesia yang menunjukkan karakter masyarakat yang senang bermain dan kreatif," ujarnya.
Dalam semangat yang sama, produk pasta gigi Pepsodent kembali menggaungkan kampanye #SenyumSatuIndonesia untuk menyambut HUT RI ke-72 sekaligus mempersembahkan tiga motif kemasan edisi kemerdekaan. Tiga motif tersebut adalah kemasan bermotif Batik Parang dari Jawa, Ikat Kalimantan dari Pulau Kalimantan dan Songket Pucuak Rabuang dari Pulau Sumatera.
"Sejak awal kehadirannya di Indonesia pada 1933, Pepsodent telah mengajak bangsa Indonesia berbagi senyuman karena sebuah senyuman dapat mengubah keadaan menjadi lebih baik," kata Senior Brand Manager Pepsodent, Imelda Wira dalam kesempatan yang sama.