"Begitu kita melihat bagaimana mengubah produksi laktat pada tikus mempengaruhi pertumbuhan rambut, hal itu mendorong kita untuk mencari obat potensial yang bisa diaplikasikan pada kulit dan memiliki efek yang sama," sambungnya.
Tim peneliti mengidentifikasi dua obat yang bila diterapkan pada kulit tikus, mempengaruhi sel induk folikel rambut dengan cara yang berbeda untuk mempromosikan produksi laktat.