Gula Kayu, Inovasi Baru Pengganti Gula yang Alami

Senin, 07 Agustus 2017 | 14:01 WIB
Gula Kayu, Inovasi Baru Pengganti Gula yang Alami
Temu media peluncuran gula kayu 'Sugalife' di Jakarta, Senin (7/8/2017). (Suara.com/Firsta Nodia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konsumsi gula berlebihan menjadi faktor risiko dari penyakit tidak menular seperti diabetes. Penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol ini dapat berujung pada komplikasi yang memicu kematian.

Apalagi menurut Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc. Pakar Gizi dan Dosen FKUI, pola konsumsi makanan dan minuman manis kini menjadi tren di kalangan masyarakat Indonesia. Dalam satu sendok teh gula pasir atau sekitar 4 gram saja, kata dokter Saptawati mengandung 16 kalori.

"Nah, dalam sehari batasan kita mengonsumsi gula itu 12 sendok teh. Tapi coba bayangkan kalau kita mengonsumsi kopi atau teh kan nggak nikmat kalau nggak pakai gula," ujar dia pada temu media peluncuran Sugalife di Jakarta, Senin (7/8/2017).

Untuk meminimalisir konsumsi gula pasir, dr Saptawati merekomendasikan bahan pengganti gula alami lainnya, seperti gula kayu. Gula jenis ini memiliki bahan aktif xylosa tanpa kandungan kalori.

Baca Juga: Ini "PR" Pemerintah di Bidang Kesehatan yang Belum Terpecahkan

"Rasanya manis tapi bedanya dengan gula pasir, gula kayu ini kalorinya 0. Selain itu gula kayu juga mengandung prebiotik. Ini yang harusnya jadi nilai tambah dari gula kayu karena kandungan prebiotik," tambah dia.

Dr. Yoshihisa Asano, PhD, DPH, selaku Nutritionist, Biochemist, Medical Scientist & Founder of Noguchi Medical Research Institute, Tokyo, Japan menambahkan, kandungan xylosa dapat menghambat kenaikan kadar gula dalam darah sehingga efektif dalam mencegah penyakit diabetes.

"Kandungan prebiotik didalamnya dapat membantu melawan bakteri jahat sehingga menghindarkan kita dari penyakit," jelasnya.

Gula kayu, kata Dr. Yoshihisa, dapat berasal dari serat tumbuhan yang diperoleh dari ekstrak kulit kelapa, batang bambu, bonggol jagung dan tumbuhan lainnya.

Baca Juga: Minum Koktail dari Mug Tembaga? Awas, Anda Bisa Keracunan!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI