Suara.com - Aliya Shagieva, putri bungsu Presiden Kyrgyzstan Almazbek Atambayev tengah menjadi bahan perbincangan dan polemik di kalangan warganet maupun masyarakat seantero dunia.
Pasalnya, seperti dilansir The Independent, Senin (31/7/2017), Aliya berani mengunggah fotonya yang hanya mengenakan pakaian dalam sembari menyusui bayi mungilnya.
"Aku akan memberi anakku makan kapan pun dan di mana pun dia membutuhkannya,” tulis Aliya dalam keterangan foto yang diunggahnya ke media sosial per April 2017.
Namun, Aliya akhirnya memutuskan menghapus foto tersebut dari akun media sosialnya karena terus menuai perdebatan dan dinilai tidak bermoral.
Baca Juga: PKB Usung Cak Imin Jadi Pendamping Jokowi di Pilpres 2019
Meski dihapus, Aliya saat diwawancarai BBC menyebut perdebatan itu ditimbulkan budaya hiperseksual terhadap kaum perempuan.
“Tubuh yang ada padaku tidak vulgar, melainkan fungsional, yakni untuk memenuhi kebutuhan bayiku. Tubuhku diartikulasikan sebagai vulgar untuk kepentingan seksualitas oleh orang lain, bukan aku sebagai pemilik tubuh,” tuturnya.
Aliya mengakui, banyak orang yang tak bisa memahami arti tubuh perempuan sehingga memprotes foto unggahannya tersebut.
Bahkan, Aliya menuturkan Presiden Almazbek dan ibunya, Raisa, juga tidak meyukai fotonya tersebut diumbar ke media sosial.
"Mereka berdua tidak menyukainya. Ya, memang seperti itu, orangtua selalu konservatif kalau dibandingkan generasi muda,” tudingnya.
Baca Juga: Dianggap Sindir SBY, Ruhut: Masih Ada 'Presiden Taksi'
Ia menuturkan, foto yang diunggahnya ke media sosial itu adalah satu dari sekian banyak cara untuk mengungkapkan rasa kagum dan sayang kepada buah hatinya tersebut.
"Setiap perempuan akan merasa sangat gembira saat menyusui anaknya. Sebab, itulah hal terbaik yang bisa diberikan kepada darah dagingnya. Melihat anakku tercukupi dan bahagia adalah kebutuhan pentingku daripada mendengar penilaian orang lain terhadap tubuhku,” tandasnya.