Belimbur, Upacara Penyucian Diri Setelah Pelaksanaan Erau

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 31 Juli 2017 | 08:20 WIB
Belimbur, Upacara Penyucian Diri Setelah Pelaksanaan Erau
Ngulur Naga, salah satu ritual adat yang menarik dan unik saat pelaksanaan Erau di Tenggarong (Antara Kaltim/Hayru Abdi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Belimbur baru dimulai setelah Air Tuli tiba. Air Tuli merupakan air yang berasal dari tempat suci di Kutai Lama. Air Tuli diambil, kalau sekarang dengan kapal cepat, setelah itu diserahkan ke Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Haji Aji Muhammad Salehuddin II, di rangga tinggi. Rangga titi sendiri yakni balai yang terbuat dari bambu kuning.

Sultan memercikkan Air Tuli ke dirinya sendiri dengan mayang pinang lalu setelah itu, dipercikkan ke orang-orang di sekelilingnya. Saat Sultan memercikkan air ke orang di sekitarnya itulah yang menjadi tanda "Belimbur" dimulai.

Belimbur menandai penutupan Festival Adat Kutai Erau atau Erau International Folk Arts Festival (EIFAF) 2017 yang diselenggarakan dari 22 Juli hingga 30 Juli.

Jika dulunya Erau diadakan pada acara besar kesultanan seperti penobatan raja atau pengangkatan putra mahkota, maka saat ini Erau dilangsungkan setiap tahunnya dan menjadi festival budaya. Kini, festival Erau menjadi festival yang ditunggu masyarakat.

Baca Juga: 3.257 Rumah di Kutai Kartanegara Terendam Banjir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI