Sudah Disiram Air Keras, Perempuan Ini Tetap Tinggal Bareng Suami

Chaerunnisa Suara.Com
Selasa, 25 Juli 2017 | 15:18 WIB
Sudah Disiram Air Keras, Perempuan Ini Tetap Tinggal Bareng Suami
Ilustrasi air keras (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Putri Geeta, Neetu, telah kehilangan hampir semua penglihatannya setelah serangan tersebut. Namun, perempuan pemberani itu menolak memikirkan apa yang ayahnya lakukan kepada dirinya.

"Saya hampir tidak dapat mengingat apapun tentang hari itu, tapi saya sudah memaafkannya. Saya tidak pernah bertanya kepada ibu saya mengapa kita bersamanya? Saya juga tidak pernah marah," kata Neetu.

Geeta dilaporkan tinggal kembali dengan ibunya karena pernikahan mereka dalam ambang keretakan, saat Inderjeet kembali menyerangnya.

"Saya berada di tempat ibu saya bersama kedua putriku yang lebih muda saat kejadian itu terjadi. Rekha, perempuan sulung saya berada di rumah mertua saya. Kami sedang tidur di halaman saat dia diam-diam masuk dan menuangkan air keras ke muka kami," ungkapnya.

Baca Juga: Perempuan Cantik Disiram Air Keras di London

"Meskipun saya tidak melihatnya menuangkan air keras, saya tahu itu dia karena dia sering mengancam saya, 'Jangan main-main dengan saya atau saya akan merusak wajah Anda'. Saya ingat teriakan itu, dan teriakan anak-anak perempuan saya saat menjerit dan ibu saya kehabisan suara, dia menelepon polisi dan kami dirawat di rumah sakit selama tiga sampai empat bulan," sambungnya.

Geeta melaporkan suaminya ke polisi, dan dia ditangkap keesokan harinya. Namun, begitu Geeta dan anak-anaknya dipulangkan dari rumah sakit, dia mengatakan bahwa kehidupan dengan cepat menjadi jauh lebih buruk.

"Saya kembali ke rumah ibu saya setelah kami dipulangkan dari rumah sakit, tapi ibu saya tidak punya uang. Ayah saya meninggal saat saya berusia delapan tahun dan sekarang ibu saya harus merawat adik laki-laki dan adik perempuan saya sebaik saya dan anak-anak perempuan saya. Kami tidak punya uang. Ibu dan saudara laki-laki saya harus bekerja untuk membeli obat-obatan kami," ujarnya yang terpaksa kembali ke suami karena alasan ekonomi.

Tragisnya, putri termuda Geeta, Krishna, yang baru berusia 18 bulan saat itu, meninggal karena infeksi dalam waktu satu bulan setelah meninggalkan rumah sakit. (Mirror)

Baca Juga: Korban Serangan Air Keras Bangladesh Berlenggang Bak Model

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI