Cerita Sedih Sukiyana Malah Bisa Pestain Satu Kampung

Selasa, 25 Juli 2017 | 14:52 WIB
Cerita Sedih Sukiyana Malah Bisa Pestain Satu Kampung
Presenter dan aktor Ananda Omesh bersama Sukiyana, pemenang ajang 'Yogrt Pesta'in Sekampung', asal desa Pringombo, Kecamatan Rongkop, Gunung Kidul, Minggu (23/7/2017). [suara.com/Puput]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama aslinya Sukiyono (30), tapi orang Jakarta memanggilnya Sukiyana, pemuda asal desa Pringombo, Kecamatan Rongkop, Gunung Kidul, Yogyakarta.

Dia adalah juara "Yogrt Pestain Sekampung" yang memenangkan kampanye sekaligus perlombaan yang diadakan aplikasi berbasis media sosial lokal, Yogrt.

Pemuda tamatan kelas dua Sekolah Dasar (SD) ini mengalahkan dua ribu pengirim cerita dari 80 kota lainnya.

"Iya nggak percaya (saat diberi tahu menang Yogrt). Baru percaya empat hari ini karena ada tim dari Jakarta datang. Dan orang kampung juga baru percaya itu. Saya pun kaget, masak sih?" kata Sukiyana di depan pewarta, Minggu (23/7/2017) di Gunug Kidul, Yogyakarta.

Baca Juga: Bahaya! Bunuh Diri Menjadi Trend Warga di Gunung Kidul

Selain dinilai orisinil dan memotivasi, cerita Sukiyana memang menyentuh, dia sejak usia 12 tahun sudah keluar dari desa Pringombo dan merantau ke Bogor hingga Kalimantan.

 

A post shared by Yogrt (@yogrt_id) on

Sukiyana pernah diusir dari rumah karena kesalahan kecil, dia juga sempat menerima gaji cuma Rp18.500,- sekitar enam tahun yang lalu. Tak cuma sekali dua kali, Sukiyana kerap berganti tempat pekerjaan serabutan.

"(Di Bogor) Bantu-bantu budhe, jualan makanan. Itu sampai enam bulan. Saya nggak pernah digaji tapi saya nggak perlu ceritakan namanya. Mungkin ini jalannya saya, dan ada hikmahnya," ujar dia.

Sukiyana juga pernah merasakan getir diusir dari warung yand jadi tempat tinggalnya. Katanya, masalahnya cuma sepele.

Baca Juga: Nenek Asal Gunung Kidul Nangis, Hampir Pingsan Tahu Ahok Dihukum

"Beli lampu, kan nggak punya meteran trus nyalur punya tetangga dan nggak kuat (watt-nya), kan belinya ke plaza mana ada yang mau nerima ini (dikembalikan), kan nggak mungkin. Nah pas dibawa pulang lagi saya dimarahi suruh pergi ya diusir dari warung," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI