Suara.com - Destinasi wisata mana saja yang Anda pilih ketika berada di Jakarta? Monas, Kota Tua, atau Taman Mini Indonesia Indah? Beberapa destinasi tersebut memang menjadi ikon dari kota Jakarta, tapi cobalah sekali-kali mengunjungi Galeri Indonesia Kaya (GIK) yang terletak di Grand Indonesia West Mall lantai delapan.
Public Relation dari GIK, Billy Gamaliel menuturkan, di tempat ini pengunjung bisa mempelajari beragam kebudayaan Indonesia mulai dari sabang sampai merauke dengan menggunakan fasilitas berbasis teknologi digital.
"GIK ini merupakan ruang publik yang didirikan sejak 10 Oktober 2013 oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, yang mengajak masyarakat mempelajari budaya dengan cara yang fun karena fasilitas yang ada didukung oleh teknologi digital," ujar dia pada Suara.com, belum lama ini.
Pengalaman mengeksplor budaya Indonesia bahkan didapat pengunjung sejak masuk ke bagian depan Galeri Indonesia Kaya ini. Ya sebuah layar multimedia menampilkan pemuda-pemudi Indonesia berbaju adat dari berbagai daerah di nusantara secara otomatis akan menyapa pengunjung yang melewatinya.
Kemudian pengunjung bisa menikmati penggalan cerita Mahabarata tentang kiprah Pandawa melawan Kurawa dalam bentuk video mapping bergambar wayang kulit.
Ada pula fasilitas 'Kaca Pintar Indonesia' yang merupakan kumpulan objek budaya di seluruh nusantara mulai dari pariwisata, kuliner, kesenian dan tradisi. Dengan tampilan yang menarik diatas layar touch screen.
"Pengunjung juga bisa menjelajah Indonesia lewat layar sentuh multimedia untuk mengetahui budaya Indonesia dari sisi geografis, kebiasaan dan asal usul," tambah Billy.
Fasilitas yang tak kalah unik adalah Selaras Pakaian Adat. Pengunjung dapat berfoto dengan pakaian adat digital dari seluruh nusantara. Aplikasi ini terhubung dengan social media sehingga pengunjung dapat mengunggah fotonya.
Suara.com juga berkesempatan menjajal fasilitas Melodi Alunan Daerah. Melalui headphone yang disediakan, kami dapat mencoba alat musik angklung hanya dengan menyentuh barisan nada yang disediakan dan mendengarkan suara angklung secara nyata meski hanya melalui aplikasi.
Billy mengatakan fasilitas multimedia yang disediakan untuk menjajal beragam budaya di Indoenesia ini telah mencapai 15 buah. Ada pula fasilitas auditorium yang mampu menampung 150 orang.
Tak hanya GIK, komunitas yang berfokus di bidang seni budaya pun bisa menggunakan fasilitas ini untuk mengadakan pertunjukan, pemutaran film, diskusi budaya atau mengadakan seminar dan workshop tanpa dipungut biaya.
"Kami juga rutin mengadakan acara-acara bertema budaya yang jadwalnya bisa dilihat di website kami yakni www.indonesiakaya.com, dan mereservasi bangku untuk menonton pertunjukkan," tambah dia.
Untuk menikmati belasan fasilitas dan menonton pertunjukan budaya di GIK, Billy mengatakan pengunjung tak akan dipungut biaya. Ia mengakui bahwa animo pengunjung terus meningkat, yang menjadikan GIK sebagai destinasi wisata baru di Ibukota.
Anda yang belum mengunjungi GIK, yuk ajak sahabat atau keluarga mengeksplor budaya Indonesia dengan cara yang seru!