Keren! Meski Keriputan, Perempuan Ini "Pede" Jadi Model

Rabu, 12 Juli 2017 | 19:46 WIB
Keren! Meski Keriputan, Perempuan Ini "Pede" Jadi Model
Di usia 26 tahun, tubuh Sara Geurts sudah mengeriput, karena kelainan kulit langka. Photo Credit: Sara Geurts/Instagram
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang model berusia 26 tahun dari Minneapolis terlihat memiliki kulit berpuluh-puluh tahun lebih tua dari usia yang sebenarnya. Tubuhnya dipenuhi oleh kulit penuh dengan keriput dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Ini karena Sara Geurts menderita kondisi kulit langka yang disebut Dermatosparaxis Sindrom Ehlers-Danlos (EDS), sebuah kondisi genetik yang menyebabkan kulitnya keriput sebelum waktunya. Kelainan ini menyebabkan Sara menderita kulit pucat keriput yang sangat rapuh dan juga menyebabkan sendi terkilir serta banyak masalah kesehatan lainnya.

Dikatakan, saat ini tidak ada obat yang diketahui untuk kondisi tersebut dan hanya sekitar delapan orang di seluruh dunia yang memiliki penyakit genetik spesifik seperti ini. Meski menderita kelainan langka, Sara Geurts mencoba mendobrak stereotip dan menantang standar kecantikan dengan menjadi seorang model.

Dia bangga dengan penampilannya yang unik dan telah menerima kondisi tubuhnya saat dia berkarir dalam dunia model. Sara terlihat benar-benar menakjubkan dalam semua fotonya yang telah menyebar si seluruh internet.

Menurut sebuah laporan di Daily Mail, bahwa Sara mulai memperhatikan gejala yang aneh saat ia berusia sekitar tujuh tahun. Kemudian Sara didiagnosis menderita EDB saat berusia 10 tahun yang selanjutnya membuat kulitnya melorot seluruh tubuhnya.

Kabarnya, pada 2015, Sara menyerahkan foto dirinya ke sebuah proyek positif tentang tubuh yang disebut, Love Your Lines Campaign, di mana perempuan didorong untuk mencintai dan menerima tubuh mereka seperti bekas stretch mark, luka dan ketidaksempurnaan lainnya.

Sara Geurts mengatakan bahwa kampanye tersebut menerima lebih dari 25.000 orang. Sejak saat itu, dia berdedikasi untuk menunjukkan kelainannya dan meningkatkan kesadaran.

Sara memang ingin menjadi model dengan Ehlers-Danlos. Tekadnya menjadi model lantaran ingin memecahkan pandangan masyarakat tentang kesempurnaan dan meningkatkan kesadaran tentang masalah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI