Suara.com - Sebuah robot seks dari silikon dengan ukuran bra 32E disewakan oleh sebuah rumah bordil dengan biaya 100 poundsterling per jam atau sekitar Rp 15 juta. Boneka manusia ini memiliki kerangka dari logam dan bisa dipelintir dalam posisi apa pun oleh penyewanya.
Boneka ini tiba di rumah bordil di kawasan Dublin, Irlandia, sebulan yang lalu dan telah menarik puluhan pengunjung untuk melihat boneka yang diberi nama Passion Dolly tersebut.
Foundation for Responsible Robotics, sebuah yayasan robotika mengatakan bahwa boneka seks android akan menjadi semakin umum dalam 10 tahun ke depan. Beberapa ilmuwan bahkan telah memperingatkan adanya bahaya akan penurunan kesenangan untuk melakukan hubungan manusia yang nyata.
Digambarkan sebagai "boneka seks paling realistis di Irlandia", Passion Dolly kini tersedia untuk disewakan. Ketika penyewa Dolly tiba, mereka akan diarahkan menuju sebuah ruangan yang remang-remang, tempat di mana Passion Dolly diletakkan di tempat tidur dengan kondom dan tisu yang telah disediakan.
"Kami memiliki dia (Dolly) sekitar satu bulan dan telah memiliki puluhan pengunjung, kebanyakan pria Irlandia dan mulai dari segala umur. Beberapa dari mereka sedikit kesepian, beberapa memiliki masalah sosial interaksi dengan perempuan, sementara yang lain memiliki daya tarik dengan boneka," ucap pemilik rumah bordil, The Eastern European.
Meski begitu, Foundation for Responsible Robotics mengatakan bahwa robot tersebut dapat mendorong objektivitas, pelecehan, pemerkosaan dan pedofilia. Namun, mereka juga mengklaim jika mereka dapat memberikan bantuan bagi orang-orang yang merasa sulit untuk memiliki hubungan intim seperti orang-orang di rumah perawatan, penderita demensia atau penyandang cacat.
Meski akan menjadi hal yang biasa selama 10 tahun ke depan, perkembangan boneka seks masih membutuhkan waktu selama 50 tahun sebelum akhirnya mereka dapat bergerak dan berbicara secara spontan dan memiliki ekspresi wajah yang terlihat benar-benar seperti manusia.
Saat ini ada lima pembuat robot seks di seluruh dunia, dengan harga mulai dari 4.500 sampai lebih dari 13.200 poundsterling atau sekitar Rp 77 juta-Rp 200 juta lebih untuk model deluxe.
Sebuah survei baru-baru ini di AS terhadap 100 orang menemukan bahwa dua pertiga laki-laki berusia 20-61 tertarik untuk melakukan hubungan seks dengan robot, dibandingkan dengan perempuan yang hanya menjawab ya sebanyak sepertiga.
Para ahli juga menganjurkan agar politisi dan masyarakat perlu menangani isu-isu etis yang akan diajukan oleh robot seks kepada masyarakat.
Dr Aimee van Wynsberghe dari University of Sheffield sekaligus asisten profesor bidang etika dan teknologi di sebuah universitas di Belanda, mengatakan bahwa pemerintah perlu memperkenalkan undang-undang untuk menghentikan penyalahgunaan teknologi ini. Robot yang sebelumnya diprogram untuk menahan kemajuan seksual secara efektif merupakan korban pemerkosaan, kata Prof Sharkey.
"Ada yang bilang lebih baik memerkosa robot daripada manusia, tapi yang lain berpikir itu akan mendorong pemerkosaan," tambahnya. Sharkey juga ingin melihat pemerintah melakukan tindakan nyata untuk menghentikan robot seks pedofil memasuki Inggris Raya. "Saya akan mengatakan harus ada larangan impor terhadap mereka," katanya.
Wow! Robot Seks Ini Disewakan Rp 15 Juta Sejam, Mau?
Selasa, 11 Juli 2017 | 20:22 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
5 Mainan Seks Paling Aneh: Permen Blowjob Hingga Dildo Glow in The Dark
25 November 2023 | 21:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Lifestyle | 20:51 WIB
Lifestyle | 20:12 WIB
Lifestyle | 19:15 WIB
Lifestyle | 18:42 WIB
Lifestyle | 18:29 WIB