Suara.com - Potret intim lelaki Jepang piknik, berpelukan, dan menikmati hari di pantai dengan boneka seks sudah umum. Seperti yang dilakukan Senji Nakajima (62) yang gemar membawa Saori, boneka seks miliknya, menikmati keindahan bunga sakura atau berbagi sebatang cokelat.
Tidak hanya menyerupai manusia nyata, boneka seks dapat bernapas, memiliki suhu tubuh, dan dapat berbicara kotor. Perawakan boneka seharga 4.600 poundsterling itu dibuat persis layaknya perempuan.
Senji membawa Saori, boneka yang dilengkapi dengan jari yang mudah disesuaikan, kepala badan yang dapat dilepas dan memiliki alat kelamin seperti hidup itu di tempat tidur di apartemennya di pinggiran Kota Tokyo.
Selain Sanji, ada Masayuki Ozaki yang "menikah" dengan boneka seks setelah pernikahannya bermasalah. Ketika itu, dia menemukan sebuah outlet yang menjual sebuah boneka seks silikon yang kini menjadi cinta dalam hidupnya. Ozaki pun berbagi tempat tidurnya dengan boneka yang dipanggil Mayu.
"Setelah istri saya melahirkan, kami berhenti berhubungan seks, dan mendapatkan rasa kesepian yang dalam. Tapi saat aku melihat Mayu di showroom, itu adalah cinta pada pandangan pertama," kata fisioterapis berusia 45 tahun itu kepada AFP dalam sebuah wawancara.
"Istri saya sangat marah saat saya pertama kali membawa pulang Mayu," sambung Ozaki, yang membawa bonekanya berkencan dengan kursi roda dan membalutnya dengan rambut palsu, pakaian seksi dan perhiasan.
Dia juga mengaku hubungannya dengan manusia telah "mati rasa", karena perempuan di masa kini tak lagi memerhatikan kaum adam.
"Perempuan Jepang sangat berhati dingin. Mereka sangat egois. Lelaki ingin seseorang mendengarkan mereka tanpa menggerutu saat mereka pulang kerja. Apapun masalah yang saya hadapi, Mayu selalu menungguku. Saya mencintainya, dan ingin bersamanya selamanya," ujarnya.
"Saya tidak bisa membayangkan kembali ke manusia, saya ingin dikuburkan bersama dia (Mayu) dan membawanya ke surga," tandasnya saat berjalan di pinggir pantai sambil memegang Mayu mesra.