Suara.com - Setiap manusia, baik perempuan maupun laki-laki, memiliki puting. Tapi pernahkah Anda berpikir, sebenarnya apa sih fungsi puting lelaki?
Berikut, beberapa fakta ilmiah mengenai puting lelaki yang patut Anda ketahui, seperti dilansir Boldsky:
Lelaki mengikuti cetak biru perempuan
Selama empat pekan pertama perkembangan di dalam rahim, embrio manusia dikatakan mengikuti semacam cetak biru genetik dan perkembangan, dan pada awalnya, mereka semua diciptakan sebagai perempuan.
Selama empat pekan ini, janin tumbuh dalam cetak biru perempuan. Setelah empat minggu tersebut, akan ada empat kromosom 'Y' yang masuk dan membuat janin menjadi berjenis kelamin lelaki.
Mereka mengembangkan garis susu sebelum kromosom masuk
Hal pertama yang berkembang pada janin adalah garis susu yang mengalir dari tubuh bagian atas ke perut bagian bawah. Studi menunjukkan bahwa garis susu ini berkembang secara umum sebelum kromosom XX atau XY muncul!
Testosteron menentukan ukuran puting
Kehadiran testosteron di rahim memacu tubuh janin untuk mengecilkan atau mengembangkan garis susu dan jaringan payudara. Hal ini akan berefek pada berkurangnya ukuran puting susu bila dibandingkan dengan lelaki.
Beberapa bayi baru lahir memiliki hormon laktasi pada saat kelahiran
Ini cukup mengejutkan, tapi pada beberapa kasus, bayi laki-laki bahkan bisa menyusui! Fenomena ini dikenal sebagai 'susu penyihir'.
Hormon laktasi yang dikenal sebagai 'prolaktin' dapar berpindah dari ibu ke bayi melalui plasenta. Inilah sebabnya mengapa beberapa bayi memiliki kemampuan menyusui saat baru lahir.
Tahukah Anda bahwa manusia lebih cenderung memiliki puting ekstra?
Menurut peneliti, manusia terlahir dengan puting ekstra. Fenomena ini lebih sering terjadi pada lelaki daripada perempuan. Peningkatan pertumbuhan puting susu adalah satu dari setiap empat puluh bayi yang baru lahir!
Lelaki juga bisa terkena kanker payudara
Meski puting mereka dikatakan kecil, bagian tubuh satu ini tetap bisa menimbulkan risiko kesehatan. Lelaki memiliki cukup jaringan payudara untuk terkena kanker payudara. Meski jumlahnya lebih rendah di bandingkan perempuan, namun mereka tetap berisiko.
Baca Juga: Ngetren, Lelaki Jepang Pakai Plester Puting untuk Pikat Perempuan