Suara.com - Berdasarkan survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2016, diketahui jika tingkat literasi keuangan atau kemampuan mengelola keuangan perempuan hanya sebesar 25 persen. Persentase ini lebih rendah dibanding laki-laki yang memiliki tingkat literasi keuangan lebih tinggi yaitu sekitar 33 persen.
"Tingkat literasi lebih rendah. Kenapa? Itu salah satu unsurnya adalah latar belakang pendidikan, kedua interaksi, semakin banyak perempuan memasuki lapangan pekerjaan yang luas, maka akan mendorong perempuan mengerti literasi keuangan," ucap Komisioner OJK bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S. Soetiono di Jakarta, Selasa (13/6/2017).
Dan, perlu diketahui bahwa sebenarnya 75 persen urusan keuangan rumah tangga dikelola oleh perempuan. Itu artinya perempuan merupakan sosok yang sangat berperan dalam menyampaikan pendidikan literasi keuangan kepada anak, 'asisten' rumah tangga maupun anggota keluarga lainnya.
Melihat kondisi tersebut, perusahaan teknologi pembayaran global--Visa, meluncurkan program #IbuBerbagiBijak yang dicanangkan bersama OJK untuk mendidik dan memberdayakan perempuan agar dapat berbagi pengetahuan mengenai literasi keuangan.
Baca Juga: Pasangan Muda, Beginilah Cara Mengelola Keuangan yang Benar!
Program akan dimulai dengan kegiatan lokakarya literasi keuangan untuk melengkapi perempuan dengan keterampilan manajemen keuangan yang benar. Selain kegiatan​ lokakarya, Visa juga akan menerbitkan buklet berisi beragam informasi tentang literasi keuangan.
Diharapkan kegiatan lokakarya tersebut dapat membantu mendorong perempuan mendidik orang di sekitarnya.