Suara.com - Kampung Budaya Polowijen saat ini memiliki fasilitas perpustakaan untuk masyarakat Polowijen dan sekitarnya. Perpustakaan ini bantuan dari civitas akademika Universitas Widyagama Malang.
Secara simbolis, rektor Universitas Widyagama Malang, Prof. Dr. Ir. Iwan Nugroho, MS menyerahkan Gazebo Perpustakaan yang berisi 1.135 buku. Penyerahan secara simbolis berupa papan nama perpustakaan, kepada Isa Wahyudi (Ki Demang) penggagas berdirinya Kampung Budaya Polowijen.
Dalam sambutannya, Isa Wahyudi berharap bahwa apa yang sudah dimulai oleh masyarakat ini didukung penuh oleh Pemerintah Kota Malang. Agar generasi muda Kota Malang kenal budaya aslinya, tertarik dan kemudian tergerak untuk ikut melestarikannya.
"Ke depan kami berharap KBP ini menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kota Malang," kata Isa di Kampung Budaya Polowijen, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (10/6/2017).
Baca Juga: Ada 1.135 buku di Perpustakaan Kampung Budaya Polowijen
Untuk mendukung harapan itu, sambung Isa, penduduk setempat dapat mulai berpikir untuk menyediakan home stay. Selain itu, juga melatih para pemudanya untuk menjadi pemandu wisata.
Ki Demang, sapaan akrab Isa Wahyudi mengatakan, banyak yang bisa dikenalkan kepada masyarakat dari KBP ini, seperti Situs Kendedes, ada Makam Pematung Asli Kota Malang, belajar tari, membatik dan juga membuat topeng malangan.
Ke depannya, perpustakaan ini harus dilengkapi dengan buku-buku yang terkait dengan sejarah, budaya Kota Malang.
"Bila KBP ini dikelola dengan profesional, maka akan menggerakkan ekonomi masyarakat sehingga kesejahteraan warga sekitar meningkat," pungkas Ki Demang.
Baca Juga: Sutiaji Berharap Kampung Budaya Polowijen Jadi Pusat Perekonomian