Wow, Pekerjaan Perempuan Ini Memotret Penis Sepanjang Waktu

Kamis, 01 Juni 2017 | 20:00 WIB
Wow, Pekerjaan Perempuan Ini Memotret Penis Sepanjang Waktu
Ilustrasi perempuan memotret penis (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kelamin laki-laki alias penis, biasa menjadi perdebatan adalah masalah panjang, pendek, besar, kecil, dan dalam bentuk, warna, dan penampilan bervariasi. Penis juga menjadi penyebab kekhawatiran beberapa pemiliknya.

Di luar keingintahuan estetika, sebagian orang mungkin menganggap hal miring mereka yang memiliki ukuran penis kecil.
 
Menjadikan penis sebagai obyek, penulis Laura Dodsworth mengeksplorasi dalam detail yang jauh lebih besar dan lebih cerdas mengenai pentingnya organ intim lelaki itu lewat buku terbarunya, The Bare Reality. Lewat buku tersebut, dia melihat konsep maskulinitas dan menggunakan penis sebagai batu loncatan.
 
Dodsworth sebelumnya menghabiskan waktu selama dua tahun memotret payudara perempuan. Kali ini, dia ingin mencoba penis. Tujuan dari pekerjaan ini untuk mendengarkan cerita lelaki mengenai usaha menyempurnakan pemikiran batin mereka. Hasilnya, laki-laki tampak jauh lebih terbuka dan jujur ​​saat merasa galau.
 
 
"Saya mendapati diri saya merasa kreatif dan emosional tidak seimbang karena proyek ini berakhir," kata Dodsworth kepada Metro
 
"Saya merasa sangat nyaman dengan apa arti kewanitaan bagi saya, tapi saya menyadari bahwa saya perlu mendengar cerita laki-laki untuk memahami kedewasaan,"  sambungnya.
 
Dodsworth mendekati berbagai kelompok dan komunitas untuk menemukan laki-laki yang bersedia membiarkannya memotret area kemaluan mereka. Proses fotografi itu tidak semudah yang Anda bayangkan. Meski anonim, ada beberapa laki-laki yang merasa sangat gugup.
 
"Saya rasa cukup emosional bagi beberapa laki-laki. Ada yang akan menghapus bekas luka kanker, atau menderita rasa malu terhadap tubuh mereka. Ada yang santai, ada yang sombong,"  akunya.
 
Lebih lanjut, Dodsworth memaparkan, dia merasa sedikit malu dalam beberapa pemotretan pertama. Namun, perasaan itu segera hilang, hingga membuatnya belajar banyak.
 
"Laki-laki merasakan tekanan pada citra tubuh, dengan cara yang serupa dengan perempuan meski lebih sedikit. Saya tidak tahu berapa banyak laki-laki yang gelisah dan tidak nyaman dengan ukuran penis mereka, atau beberapa aspek dari penampilan mereka," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI