Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) Fakultas Ekonomi Universitas Widya Gama (FE-UWG) Malang semakin menunjukkan kepedulian terkait seni budaya yang ada di Kampung Budaya Polowijen (KBP). Akhir pekan lalu, HMJA UWG menawarkan pengelolaan koperasi untuk mengembangkan ekonomi kreatif bagi KBP. Kini, HMJA FE-UWG sedang menggalang 'Gerakan 1000 Buku untuk KBP'.
Menurut Ketua HMJA FE-UWG Aulia, buku boleh saja menjadi usang, tapi ilmu tidak. Daripada buku ditumpuk di lemari dibiarkan usang, lebih baik dibagikan supaya ilmunya tetap mengalir.
"Donasikan buku layak baca milik Anda untuk disumbangkan ke perpustakaan KBP," kata Aulia di Malang, Jawa Timur, Minggu (28/5/2017).
Baca Juga: BEM UMM: Polowijen Adalah Miniatur Kekayaan Sejarah Seni Nasional
Ditambahkan Aulia, buku-buku yang didonasikan bertema apapun sangat penting, mulai dari buku ilmu pengetahuan sampai buku cerita, asalkan bukan buku negatif dan mengandung unsur SARA.
"Kalau belum bisa memberikan manfaat banyak untuk orang lain, setidaknya lewat buku bekas bisa menjadi sebaik-baik manfaat. Yuk, kumpulkan bukumu sekarang," tegas Aulia.
Ketua 'Gerakan 1000 Buku untuk KBP' Yuke mengatakan, buku adalah jendela dunia, dan membaca adalah jalan untuk dapat melihat dunia. Kurangnya kesadaran dan kemauan untuk membaca, menurut Yuke, membuat daya saing generasi Indonesia menurun, dan hal itu membuat kita terjajah di negari sendiri.
Yuke pun mengajak generasi muda meningkatkan kualitas dan daya saing generasi bangsa melalui 'Gerakan 1000 Buku untuk Generasi Bangsa' yang akan disumbangkan untuk perpustakaan KBP.
"Satu bukumu akan mampu mengubah generasi bangsa menjadi generasi yang unggul," tandas Yuke.
Baca Juga: "Virus" Topeng Malang Dari Polowijen Ditularkan ke Para Siswa
Lebih lanjut dikatakan Yuke, gerakan 1000 buku akan berlangsung hingga 11 Juni mendatang. Dan, menurut rencana Rektor UWG Prof. DR. Ir. Iwan Nugroho akan menyerahkan secara langsung hasil donasi buku ke pengelola KBP.