Suara.com - Menjelang berbuka, banyak pedagang takjil musiman ditemui di banyak ruas jalan. Beragam takjil mulai dari berbagai gorengan, kolak, bubur sum-sum, hingga kue basah.
Berbeda dengan takjil yang dijual di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Menjelang Magrib, ruas jalan di kawasan Jalan Merdeka Barat, Pontianak, akan dipenuhi oleh etalase yang hampir semuanya menjual penganan khas yang dinamakan sotong pangkong.
Para penjual sotong pangkong sudah bisa kita temui, sejak beberapa pekan sebelum Ramadan. Lantas, apa sih sotong pangkong itu?
Berbahan dasar sotong (cumi) yang dikeringkan, sotong pangkong merupakan kuliner khas Bumi Khatulistiwa yang hanya muncul saat Ramadan.
Uniknya, sotong yang sudah dikeringkan ini digantung berjejer rapi memenuhi etalase para penjual. Seakan menjadi daya tarik tersendiri bagi setiap orang yang melewati ruas jalan tersebut, di mana penjual sotong pangkong paling banyak temui.
Penasaran mencicipi seperti apa rasanya, saya pun berhenti untuk segera mencoba. Sebelumnya, penjual sotong pangkong akan mempersilakan saya memilih sotong mana yang akan saya santap. Untuk ukuran sedang, harganya Rp15 ribu, dan yang besar Rp25 ribu.
Setelah memilih, saya pun duduk di tikar lesehan yang sudah disediakan oleh penjual sotong pangkong. Sambil menunggu, terdengar suara pukulan bertalu-talu dari sotong yang dipangkong (pukul). Itu merupakan cara menyajikan sotong pangkong setelah dipakar, sebelum disajikan kepada pelanggan.
"Jadi sesudah dibakar, lalu sotong dipangkong. Pangkong itu artinya dipukul-pukul supaya dagingnya lembut tidak alot," jelas Diana, penjual sotong pangkong yang saya temui.
Setelah sotong dibakar dan dipangkong (dipukul) hingga pipih, serta terlihat serat-serat dagingnya, sotong pun disajikan menggunakan piring kecil. Untuk menyantapnya, Anda bisa mencelupkannya ke sambal yang sudah disediakan penjual.
Ada dua jenis sambal yang bisa Anda pilih saat menyantap kuliner ini. Yang pertama, sambal kacang dengan paduan rasa asam dan manis. Sedangkan sensasi pedas akan memanjakan lidah Anda jika sotong dicelupkan ke dalam sambal yang pedas.
"Banyak orang cari kalau Ramadan. Mungkin karena saat buka puasa kita senangnya makanan yang gurih, segar dan pedas. Jadi cocok untuk takjil," ungkap Diana.
Menurut Diana, penjual sotong pangkong sudah sejak belasan tahun lalu berjualan di Jalan Merdeka Barat. Dimulai dari beberapa penjual, saat ini jumlahnya sudah semakin banyak hingga 50 lebih.
Penikmatnya pun berasal dari berbagai macam kalangan, mulai dari kelas bawah hingga atas, karena harganya yang relatif terjangkau. Biasanya, para pedagang buka mulai pukul 17.00 hingga tengah malam.
Anda bisa membawa penganan ini pulang dan menyantapnya bersama keluarga, atau langsung di tempat, karena beberapa penjual menyediakan kursi dan meja. Selain itu, Anda juga bisa mencicipi sotong pangkong dengan cara menggelar tikar lesehan untuk alas duduk bagi pelanggan.
Penasaran mencicipi uniknya sotong pangkong? Cobalah jika berkesempatan ke Pontianak saat Ramadan.
Baca Juga: Pelesir Pontianak, Yuk ke Tugu Khatulistiwa!