Suara.com - Beberapa solusi yang ditawarkan oleh pihak kantor terkadang tidak menyelesaikan masalah, melainkan memperburuk keadaan bagi para staff. Berikut 5 keadaan yang umum ada di kantor namun ternyata efeknya buruk untuk semuanya.
Tempat Kerjamu Memberlakukan Rotasi Shift Kerja yang Fleksibel
Pergantian shift kerja yang fleksibel justru bisa menghancurkan tubuh dan pikiranmu. Berdasakan penelitian, kerja menggunakan sistem rotasi yang fleksibel dapat menyebabkan penyakit jantung, penyakit pada organ pencernaan, kegemukan, diabetes, bahkan kanker.
Semua hal diatas dikarenakan terganggunya ritme sistem circadian tubuh kita, sebuah jam internal tubuh yang mengatur kapan saat makan, kapan saat tidur, dan kapan saat istirahat. Singkatnya, dengan jam kerja yang berganti terus menerus, akan membingungkan sistem circadian ini, dan tubuh kita akan kebingungan mengatur ritmenya. Bahkan yang paling parah, para peneliti mengatakan pekerja shift yang telah lama bekerja menggunakan sistem kerja ini mengatakan dia kehilangan kemampuan kognitifnya sama sekali.
Hampir Semua Pekerjaan Mengharuskan Multitasking
Merupakan pemandangan yang biasa di kantor adalah para pimpinan di kantor mengharuskan bawahannya dapat menyelesaikan beberapa tugas sekaligus. Tetapi menurut penelitian, sayangnya apa yang kita lakukan tersebut, otak kita tidak diciptakan untuk bekerja multitasking.
Pakar neuroscientist mengatakan, mayoritas multitasking hampir tidak mungkin dilakukan secara simultan melalui aktifitas fisik. Meskipun otak kita mampu memilah beberapa proses sekaligus, tetapi sebenarnya ini merupakan 2 hal yang berbeda.
Justru ketika melakukan multitasking kita berharap bisa menghemat waktu, yang terjadi adalah kita kesulitan untuk konsentrasi penuh pada 1 pekerjaan dan terkadang pekerjaan yang diselesaikan kurang maksimal.
Divisi Creative Menggunakan Open Space Office untuk Memudahkan Pertukaran Ide
Justru setup kantor open space sangat sangat buruk untuk divisi kreatif. Ruangan dimana terdapat 1 meja panjang yang dipakai secara bersama-sama secara tidak langsung membunuh proses kreatif dikepala pelakunya. Kenapa? Proses berkerja dapat diibaratkan sebuah fase waktu sama seperti proses tidur.
Interupsi yang konstan dari kolega, semisal bunyi dering hp, percakapan antar staff, suara ketukan pulpen, suara geseran kursi, dan hal-hal kecil lain yang dapat terjadi pada model kantor yang seperti ini mengganggu proses kerja otak kita, dimana otak diharapkan mendapatkan inspirasi dari pemikiran yang mendalam. Tetapi terus menerus diganggu oleh keributan kecil ini, sehingga proses berpikir ini selalu diulang terus dari awal, sehingga inspirasi itu tidak pernah muncul.
Lemburan Untuk Mendapatkan Uang Tambahan
Selain uang lebih, tubuh anda akan semakin rusak. Menurut sebuah penelitian, orang yang bekerja 11 jam per harinya, resiko terserang penyakit jantung akan meningkat 67% dibandingkan orang yang bekerja 7 jam per hari.
Hal ini disebabkan oleh kombinasi stress, naiknya tekanan darah, dan juga pola makan yang tidak sehat, dimana biasanya orang-orang yang lembur lebih memilih makanan junkfood yang diantarkan ke ruangan mereka karena kepraktisannya.
Setiap Pagi Bermacet-macetan Ria Dahulu Sebelum Masuk Kantor
Meskipun di berbagai kota besar Indonesia, macet di pagi hari merupakan 'sarapan' sehari-hari. Tetapi menurut sebuah penelitian, orang yang menghabiskan waktu lebih dari 30 menit ke tempat kerjanya memiliki kadar kecemasan lebih tinggi, kurang bahagia, dan kurang puas terhadap kehidupannya.
Bermacetan dijalan juga ikut menghancurkan ritme tidur tubuh, tidur kurang berkualitas, dan ketika bangun pagi, stress memikirkan harus menghadapi macet berjam-jam untuk sampai ke tempat kerja. Yang lebih parah, ketika perjalanan yang kita tempuh lebih dari 15 km setiap pagi, kita rentan terserang penyakit gula darah, kolesterol, dan tekanan darah tinggi.
Published by laruno.com |