Kala itu, saya memesan Es Dawet Gladri porsi Jumbo. Tak pernah terpikir porsi es dawet ini benar-benar jumbo, sehingga lebih tepat untuk dinikmati tiga orang.Es Dawet Gladri yang juga menjadi menu favorit di House of Raminten ini berisi buliran dawet, nangka, santan dan gula. Harganya hanya Rp22 ribu saja.
Cuaca Jogja yang kala itu terik membuat saya tertarik untuk mencicipi Es Krim Bakar. Rupanya, menu ini berisi dua scoop ice cream yang disajikan diatas roti bakar. Di atas es krim tersebut, dihiasi wafer dan taburan meses sebagai pemanis.
Bayu mengatakan, menu lain yang juga menjadi primadona di resto ini adalah Susu Perawan Tancep, yang disajikan dalam teko menyerupai payudara. Sayang, kala itu saya kehabisan menu ini, sehingga tak berkesempatan mencobanya.
Di dalam buku menunya, ada beragam jenis wedangan atau minuman yang ditawarkan dan sebagian besar tergolong jamu tradisional seperti bajigur, jeruk nipis madu, secang, jahe merah, beras kencur, kunir asam hingga bandrex. Harganya berkisar mulai dari Rp4 ribu-Rp12 ribu.
Sedangkan untuk menu makanannya, House of Raminten menyediakan beragam menu khas Jogja mulai dari Sego Kucing, Gudeg, Ayam Koteka, Sego Liwet, Bakmi Jawa dan masih banyak lagi. Untuk camilan ringan ada pilihan Roti Bakar, Pisang Bakar, Tempe Mendoan, Tahu Pong hingga Bakwan Jagung yang dibanderol mulai dari Rp 1 ribu-21 ribu.
House of Raminten buka 24 jam. Namun, jangan kaget jika resto ini tak pernah sepi pembeli. Selain makan dan berkumpul bersama orang terdekat, Anda juga bisa membeli oleh-oleh yang juga diproduksi House of Raminten, seperti bakpia atau berbelanja pakaian yang juga membuka gerai di bagian luar resto.
Bagi Anda yang berencana berlibur ke Yogyakarta, mengunjungi resto House of Raminten bisa jadi pengalaman kuliner yang menyenangkan. Selamat mencoba!
Baca Juga: Aksi Pro Ahok di Yogya Tegang, Polisi Lepas Tembakan Peringatan