Ini Strategi Pemerintah agar Wisman Tidak Menumpuk di Bali

Dythia Novianty Suara.Com
Minggu, 07 Mei 2017 | 17:12 WIB
Ini Strategi Pemerintah agar Wisman Tidak Menumpuk di Bali
Tanah Lot, salah satu objek wisata di Bali yang banyak dikunjungi wisatawan. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bali sejak dulu memang sangat populer sebagai destinasi wisata andalan Indonesia. Bahkan, nama Bali sudah tak asing lagi bagi para wisatawan mancanegara (wisman).

Ini sebabnya, sampai saat ini, kata Ketua Tim Percepatan Pembangunan Pariwisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (RI) Hiramsyah S. Thalib, Bali berhasil menarik sekitar 40 persen kunjungan wisman jika dibandingkan dengan kawasan lain di Indonesia.

"Kalau bicara pariwisata, wisman yang datang ke Bali mencapai 40 persen, 30 persen Jakarta, 20 persen Kepulauan Riau, dan hanya 10 persen ke daerah lain. Ini sesungguhnya kurang pas, karena Indonesia terdiri dari 17 ribu pulau, negara yang penuh keragaman dan kekayaan," ungkap dia.

Karenanya, lanjut Hiramsyah, Kementrian Pariwisata mulai melakukan usaha untuk melakukan penyebaran kunjungan wisman. Salah satunya adalah dengan mencanangkan 10 Destinasi Bali Baru sejak beberapa waktu lalu. Menurutnya, performansi Bali patut dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia.

Baca Juga: Ini Dia Destinasi Wisata Australia Barat yang Wajib Dikunjungi

Adapun 10 Destinasi Bali Baru yang menjadi prioritas pemerintah ialah Danau Toba (Sumut), Belitung (Babel), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Candi Borobudur (Jateng), Gunung Bromo (Jatim), Mandalika Lombok (NTB), Pulau Komodo (NTT), Taman Nasional Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).

Saat ini, kata dia, pemerintah sedang melakukan percepatan sesegera mungkin untuk bisa mengembangkan 10 destinasi tersebut agar secepatnya bisa dinikmati dan menghasilkan kunjangan wisman yang menjanjikan.

"Dari 10 ini, tahap satu percepatan itu ada tiga kawasan, yakni Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika. Menjadi prioritas karena Danau Toba potensinya paling siap di antara yang lain. Sejauh ini, yang dipilih memang yang paling cepat dan paling siap untuk dikembangkan dan Danau Toba masuk dalam kriteria itu," ungkapnya lagi.

Sementara itu, Henky Manurung, Kepala Budang Investasi Usaha Pariwisata, Kementerian Pariwisata RI menambahkan, untuk menciptakan 'Bali Baru' langkah yang harus dilakukan beberapa diantaranya ialah perbaikan jalan agar tidak ada jalan yang rusak menuju destinasi, hingga mengembangkan berbagai hal dari segala sisi, mulai dari regulasi dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Baca Juga: Indonesia Peringkat Ketiga Destinasi Wisata Ramah Muslim

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI