Hoax Adalah Masalah Bersama
Hal lain yang membuat orang Indonesia mudah percaya hoax dan cenderung sulit terlepas dari paparan informasi sesat, menurut Anita dan komunitas MAFINDO adalah, rendahnya tingkat literasi atau membaca termasuk literasi internet.
"Jadi ini mempengaruhi masyarakat kita untuk memverifikasi berita. Jadi tidak ada dorongan untuk mau memverifikasi berita. Boro-boro, baca aja malas," kata Anita.
Kemudian hal lain yang mempengaruhi penyebaran hoax adalah adanya tendensi polarisasi agama serta politik besar-besaran di Indonesia dan sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu namun semakin meruncing selama lima tahun ke belakang ini. "Itu juga berpengaruh bagaimana masyarakat melihat hoax," tandasnya.
Meski begitu, Anita sadar jika hoax adalah masalah bersama dan ada di seluruh dunia. Hanya saja, Indonesia merupakan salah satu negara dengan penyebaran berita palsu yang cukup tinggi.
"Saya melihat secara pribadi, dari satu sampai sepuluh, kita diangka sembilan," imbuhnya.
Bukan hanya perang opini di media sosial, Anita melihat hoax juga telah memakan banyak energi dengan beberapa kasus nyata di mana orang sudah tak saling sapa meski telah mengenal lama, karena termakan hoax.
"Bahkan kemarin ada orang di bakar karena isu penculikan anak yang ramai," katanya lagi.
Media sosial memang efektif untuk menyebarkan berita hoax, dan ada dua medsos yang paling banyak dimanfaatkan untuk hal tersebut, apa saja? Temukan jawabannya di bagian selanjutnya.