Surga di Afrika Selatan (1)

Madinah Suara.Com
Sabtu, 06 Mei 2017 | 03:48 WIB
Surga di Afrika Selatan (1)
Pemandangan matahari tenggelam di Cape Town. [suara.com/Madinah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cape Town dikenal sebagai Ibu Kota Legislatif Afrika Selatan dengan pelabuhan besar di tepi Samudera Atlantik. Cape Town pertama kali dibangun oleh kolonial Belanda pada tahun 1652, kemudian direbut Inggris di tahun 1806.

Kota dengan nama lain Kaapstad ini menyimpan tempat sekaligus fasilitas wisata indah dengan atraksi alam yang begitu mengagumkan. Baru-baru ini, Suara.com berkempatan mengunjungi sejumlah lokasi 
wisata di kota Cape Town. Berikut liputannya: 

 



Long Street

Long Street merupakan ruas jalan paling sibuk di Cape Town yang berada di pusat City Bowl Cape Town. Lokasi ini biasa dijadikan tempat hang out favorit para turis dari seluruh dunia.

Lokasi wisata ini terdapat deretan restoran yang menyajika makanan Eropa, Asia dan khas Afrika, pub, toko souvenir hingga toko yang menyajikan berbagai kebutuhan para turis. Tak heran jika geliat kehidupan di Long Street baru mulai terasa saat malam tiba.

Di tahun 1970 an, banyak pertunjukkan teater yang digelar di Long Street saat Afrika Selatan masih dikuasai politik Apartheid. Namun, beberapa dekade terakhir, bangunan teater itu disulap menjadi 
restoran.

Table Mountain

Table Mountain atau Gunung Meja merupakan salah satu lokasi wisata andalan Cape Town. Disebut Gunung meja karena permukaannya yang datar mirip meja. Gunung ini merupakan 
bagian dari Taman Nasional di Afrika Selatan. Gunung ini diapit pegunungan Devil's Peak dan Lion's Head (pegunungan yang puncaknya mirip kepala singa).

Untuk sampai ke puncak Table Mountain Anda bisa mendaki atau menggunakan transportasi cable way yang disediakan. Untuk mencapai puncak Table Mountain dengan cable way hanya butuh kurang dari lima menit. Dari Table Mountain, Anda dapat menyaksikan hamparan tebing-tebing curam dengan dasar riak ombak laut berwarna kebiruan. 

Untuk naik ke puncak Table Mountain dengan cable way Anda harus membayar 225 Rand atau sekitar Rp225 ribu.

Cape Point

Cape Point merupakan wilayah semenanjung di sebelah tenggara Cape Peninsula. Wilayah ini menyuguhkan deretan pegunungan dan pesisir pantai yang membentang sepanjang 30 kilometer dari utara hingga selatan di barat daya Afrika Selatan.

Butuh waktu sekitar 45 menit menuju ke Cape Point dari pusat kota Cape Town. Lokasi ini juga dapat ditempuh melalui dermaga-dermaga kecil kecil yang berada di Kalk Bay, Houtbay, Simons Town, dan Fish Hoek. 

Sama dengan Table Mountain, Cape Point juga menyuguhkan atraksi alam berupa pemandangan raksasa serta pesisir pantai. Di sebelah utara Cape Point tampak Cape of Good Hope atau lebih dikenal dengan sebutan Semenajung Harapan.

Cape Point yang memiliki luas lebih dari 700 hektare ini menyimpan sejarah perjuangan bangsa Afrika Selatan melawan penjajah. Cape Point sendiri merupakan taman Nasional yang menjadi hunian habitat satwa lokal seperti burung dan gaboon.

Chapmans Peak

Chapmans Peak merupakan jalur wisata pegunungan sepanjang 16 kilometer lebih dengan temperatur 15,6 derajat celcius. Jalur ini berada di sebelah selatan Semenanjung Cape, atau sekitar 15 kilometer dari Cape Town.

Chapmans Peak dipercaya sebagai lokasi terbaik untuk melihat matahari tenggelam. Hampir saban hari tempat ini sellau dikunjungi wisatawan. Biasanya, untuk menyaksikan sunset di Chapmans Peak mereka memarkirkan kendaraannya di pinggir tebing yang telah disediakan.

Tarif untuk melintasi jalur ini 45 rand atau setara dengan Rp45.000.

Rumah Warna Warni di Bookap

Rumah dengan cat terang warna-warni di kawasan Doorp Street, Bookap merupakan daya tarik sendiri bagi wisatawan di Cape Town. Lokasi wisata ini berada di Bookap, yang masih berada di daerah Long Street. Kawasan ini dihuni oleh sebagian besar muslim Cape Town.

Sebagian besar rumah dicat dengan warna terang seperti biru, merah, oranye, pink, dan kuning. Di kawasan ini juga terdapat restoran bernama Biesmillah, restoran yang menyediakan makanan halal milik seorang pebisnis asal India.

Di lokasi ini juga berdiri Masjid Auwal, masjid yang dibangun oleh seorang pangeran keturunan kerajaan Tidore, Abdullah Kadi Abdussalam atau biasa disebut Tuan Guru oleh penduduk setempat. Kebanyakan penduduk di sana juga masih memiliki garis keturunan langsung Tuan Guru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI