Hari Tari Sedunia, Mahasiswa IBU Latihan Tari Topeng Malang

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 03 Mei 2017 | 20:12 WIB
Hari Tari Sedunia, Mahasiswa IBU Latihan Tari Topeng Malang
Mahasiswa jurusan Sejarah IKIP Budi Utomo Malang belajar tari Topeng Malang. [Dok Panitia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ada yang menarik di Kampung Budaya Polowijen akhir pekan lalu. Momentum hari Tari Sedunia, dimanfaatkan oleh sejumlah mahasiswa jurusan Sejarah IKIP Budi Utomo Malang menelusuri sejarah tari Topeng Malang.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa tersebut melakukan nyekar dan menari di makam Mpu Topeng Malang Mbah Reni, sang penemu dan pencipta topeng Malangan yang berasal dari Polowijen.

Sreviana Yuvita Tago, salah seorang perwakilan mahasiswa, mengatakan, dalam rangka penulisan karya ilmiah yang akan diikutsertakan dalam lomba karya ilmiah nasional, maka perlu kiranya kami mempelajari sejarah melalui berbagai pendekatan. Antara lain, sosiologis, antropologis, arkeologis, dan budaya yang berkembang di masyarakat.

"Tujuan kami untuk melihat sampai sejauhmana eksistensi sebuah tari Topeng Malangan, mulai dari perkembangan hingga persebarannya," kata Yuvita akhir pekan lalu di Polowijen, Malang, Jawa Timur, Rabu (3/5/2017).

Baca Juga: Kartini Cilik Nyekar di Makam Mpu Topeng Malangan

Yuvita menambahkan, hasil pengamatan timnya, geliat latihan sampai pertunjukan tari topeng Malangan itu ada di mana-mana. Mulai dari pentas di acara resmi seperti seminar, lokakarya, workshop, panggung hiburan, festival, bahkan sampai di jalanan.

"Geliat tari Topeng Malangan ini adalah sebuah gebrakan di Kota Malang," tegas Yuvita yang berasal dari Larantuka, Nusa Tenggara Timur itu.

Melihat fenomena tari Topeng Malangan yang kian pesat di Kota Malang, yang membuat sejumlah mahasiswa jurusan Sejarah IKIP Budi Utomo tertarik untuk melakukan penelitian di kampung budaya Polowijen.

"Sudah saatnya mahasiswa sebagai agen perubahan ikut merawat seni budaya yang telah ada di sebuah daerah, agar seni budaya itu tidak mati oleh perubahan jaman," pungkas dia.

Baca Juga: Tari Topeng Malang Mampu Menyatu Dengan Pertunjukan Apapun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI