Suara.com - Pulau Belitung terbagi menjadi 2 kabupaten, yakni Kabupaten Belitung dengan Tanjung Pandan sebagai pusat kotanya dan Kabupaten Belitung Timur dengan kota Manggar sebagai pusatnya. Meski gerbang utama ke Belitung, baik bandara maupun pelabuhan penumpang terdapat di Kabupaten Belitung, Tanjung Pandan, namun Belitung Timur juga wajib Anda kunjungi sebagai destinasi wisata. Untuk menjelajah pesona Belitung Timur setidaknya siapkan waktu satu hari demi menikmati keunikan beberapa objek wisata di daerah yang dikenal sebagai “Negeri Sejuta Pelangi” sebagai berikut :
Museum Kata
Museum Kata Andrea Hirata merupakan museum sastra pertama di Indonesia yang didirikan oleh penulis novel Laskar Pelangi itu. Lokasinya di Desa Gantong, dan tidak berjauhan dengan lokasi SD Laskar Pelangi. Museum ini dibuka setiap hari untuk umum mulai pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB. Tujuan didirikan Museum Kata untuk menginspirasi generasi muda Indonesia terutama yang ada di Belitung, agar berani bermimpi sesuai semangat Laskar Pelangi. Di museum ini terdapat lebih dari 200 literatur dari berbagai genre seperti literatur musik, film, anak, seni, hingga literatur arsitektur. Meski banyak memasukkan karya penulis luar, kearifan lokal tidak luput dihadirkan di museum ini. Dalam museum ini bisa dijumpai juga berbagai foto yang merupakan potongan-potongan adegan dalam film Laskar Pelangi. Selain foto, terdapat berbagai buku, pernak pernik khas Belitung hingga ruang belajar untuk anak usia dini. Di museum ini juga tersedia ruang untuk berfoto bagi para pengunjung.
Baca Juga: Eksotisme Pulau Pasir untuk Liburan Anda!
Replika SD Laskar Pelangi
SD Laskar Pelangi yang ada saat ini adalah hanya sebuah replika dari SD Muhammadiyah yang merupakan representasi sekolah asli tempat penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Berdiri di halaman sekolah ini, kita bisa melihat sebuah bangunan sekolah yang sudah usang. Atap yang berbahan seng serta bangunan yang terbuat dari kayu menjadi ornamen yang membentuk bangunan yang terletak di tengah tanah lapang ini. Kendati demikian bangunan yang di bangun diatas bekas pertambangan timah ini senantiasa memiliki daya tarik tersendiri yaitu pasir putih yang halus yang ada di sekitar bangunan. Pasir di sekitar bangunan ini di ambil dari daerah sekitar dan di tumpuk sehingga menjadi bukit kecil tempat berdirinya SD Laskar Pelangi. Bertepatan film Laskar Pelangi diputar di bioskop pada 2008, sekolah tersebut menjadi magnet bagi wisatawan. Bangunan replika SD Muhammadiyah itu diresmikan pada 2010.
Kota Tua Bukit Samak
Bukit Samak terletak di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten BelitungTimur. Saat menjejak masuk ke kawasan perbukitan ini, Anda seolah kembali ke masa lampau. Perumahan di Bukit Samak mempertahankan gaya arsitektur yang otentik & khas karena kawasan ini dahulu merupakan kawasan elit bagi orang Belanda yang kala itu menjadi penguasa perusahaan tambah timah di Kota Manggar.
Rumah Dinas Bupati Belitung Timur pun terletak di Bukit Samak. Bagian terasnya terbuat dari kayu dan letaknya masih lebih tinggi beberapa meter dari jalan. Terdapat tengara yang menggantung bertuliskan "Rumah Dinas Bupati Belitung Timur”. Tiang teras terbuat dari semen cor yang diberi ornamen kelopak bunga di bagian bawah, dedaunan simetris di bagian tengah, serta ornamen persegi dan lengkung di bagian atasnya.
Rumah Dinas Bupati Belitung Timur dibangun pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1906 untuk kediaman Kepala Administrator di Manggar, dan dikenal sebagai Rumah Tuan Kongsi. Rumah ini sempat digunakan sebagai tempat tinggal Kawilasi (Kepala Wilayah Produksi) PT. Timah, sebelum akhirnya menjadi Rumah Dinas Bupati Belitung Timur.
Galeri Daun Simpor
Galeri Daun Simpor dibangun atas inisiatif mantan Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama, yang kala itu mencetuskan batik khas Belitung. Galeri ini berlokasi di sebelah kediamannya di Jalan KA Bujang, Gantong, Belitung Timur. Di Galeri Daun Simpor Anda bisa menemukan berbagai motif unik dari Batik Belitung. Yang membedakan Batik Belitung dan batik di daerah lain adalah motifnya yang khas daerah tersebut.
Motif dipilih mulai dari flora dan fauna khas Belitung. Beberapa motif Batik Belitung di antaranya: kembang dan daun simpor (daun pohon khas Belitung), daun katis rambai, pelanduk (kancil), sahang (lada), buah keremunting (buah sejenis anggur khas Belitung), ikan cempedik (sejenis ikan air tawar yang hidup di Belitung, dan banyak ditemukan di perairan Sungai Lenggang di Belitung Timur).
Seiring berjalannya waktu Galeri Daun Simpor tak hanya menampilkan ragam Batik Belitung namun juga mengembangkan kerajinan batu satam yang merupakan batu meteorit yang jatuh di pantai-pantai Belitung sebagai komoditas oleh-oleh khas Belitung Timur.