Di Sini Para Ibu Saling Menguatkan Agar Tak Depresi

Sabtu, 22 April 2017 | 10:33 WIB
Di Sini Para Ibu Saling Menguatkan Agar Tak Depresi
Komunitas Mother Hope Indonesia. (Foto: Dok. Nur Yanariyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berawal dari Pengalaman Pahit
Belum hilang trauma pascakeguguran, Yana kembali hamil. Hal ini membuatnya takut kehilangan calon buah hatinya untuk kedua kalinya. Ia mengaku sering mengalami serangan panik, jantung berdetak kencang, keringat dingin dan sesak napas.

"Saya hamil dalam kondisi mental belum siap. Saya masih dalam kondisi depresi, cemas, trauma, dan sering mimpi buruk," cerita Yana.

Kondisi kehamilan yang tak prima, karena depresi membuat janin dalam kandungan Yana pun ikut stres, air ketuban keruh dan hampir habis sehingga bayi perempuan bernama Hana Nabila harus dikeluarkan melalui operasi caesar.

Tindakan persalinan yang ditempuh Yana mendapat stigma negatif dari lingkungan. Ia dianggap belum sempurna menjadi ibu, karena tidak melalui proses persalinan normal. Lagi-lagi Yana tenggelam dalam emosi negatif.

"Mereka bilang kedekatan saya dengan anak kurang, badan saya yang 'melar' usai melahirkan dikomentari orang-orang, mereka juga terus mengusik pilihan saya memberi susu formula. Saya merasa buruk menjadi ibu," ujar Yana.

Tak tahan dengan komentar negatif dari orang-orang disekitarnya mengantarkan Yana pada pilihan untuk mengakhiri hidup. Sebelumnya ia telah beberapa kali menyakiti diri bahkan bunuh diri di sebuah danau dengan membawa bayi perempuan yang dinanti-nantinya selama ini.

"Waktu saya mau bunuh diri, saya dengar suara-suara yang menyuruh saya untuk mati. Pikiran saya, saya ibu yang buruk sehingga harus pergi dari dunia ini. Alhamdulillah banyak yang menggagalkan," lanjut dia.

Apa yang dilakukan Yana setelah urung bunuh diri? Simak kisah selanjutnya.

Baca Juga: Pemungutan Suara Ulang Dilakukan di TPS Gambir

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI