Tapi itu cerita yang dipercaya masyarakat sekitar, harus dihormati. Di jamin mata Anda tidak akan rela untuk terpejam di balik cerita yang membuat bulu kuduk berdiri itu.
Pemandangan ‘surga’ dijamin akan memanjakan mata. Hamparan hijau mengelilingi danau yang mempunyai kedalaman 12 meter itu.
Untuk ke Danau Asmara, Anda harus menyusuri jalan pedesaan naik turun bukit terjal. Sepanjang jalan akan terlihat kampung-kampung tradisioal. Berburu dan menenun masih mendominasi pekerjaan penduduk.
Suara.com menemui salah satu perempuan penenun, Maria Fatima. Maria membuat pakaian sehari-hari untuk keluarganya. Kain tenun itu juga untuk dijual ke wisatawan.
Untuk menghasikan satu lembar kain tenun, Maria membutuhkan waktu selama 2 pekan. Sebuah selendang kecil hasil tenunnya, dijual seharga Rp 150 ribu, sedangkan jenis sarung dibanderol Rp 500-700 ribu.
Keunikan hasil tenun daridaerah ini terletak dari warnanya yang didominasi warna hitam dan merah. Hasil tenun Maria dan perempuan di sini bisa menjadi buah tangan jika Anda berkunjung ke Danau Asmara.
Namun sayangnya tidak ada cerita, para jomblo yang datang ke danau itu otomatis akan mendapatkan jodoh kelak. Huft….
(Rizka Chaerani)