Cantik Tapi Kok Berewok?

Selasa, 18 April 2017 | 19:23 WIB
Cantik Tapi Kok Berewok?
Alma Torres. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang perempuan muda bernama Alma Torres memiliki kondisi hormonalunik yang membuatnya memiliki janggut. Alma didiagnosis dengan PCOS (Polikistik Ovarium Syndrome) ketika berusia 16 tahun yang menyebabkan tumbuhnya bulu di sekitar wajah. Dia juga mengidap gejala lain termasuk penambahan berat badan dan infertilitas.

Bertahun-tahun dicukur karena malu, janggut di dagu Elma justru makin lebat. namun, kini dia malah bangga dan semakin percaya diri. Apalagi, kekasihnya bernama Taylor, 22, mengungkapkan jika janggut yang tumbuh di wajah Alma membuatnya makin terlihat indah.

"Saya mengatakan masalah janggut kepada Taylor ketika kami mulai berkencan. Saya menatapnya dan bertanya, 'Sayang, bagaimana jika saya menumbuhkan jenggot saya? Apakah itu mengganggu? Jawabannya adalah 'tidak, itu hanya rambut. Itu normal," terang Alma.

Gadis asal Bronx, New Amerika Serikat tersebut bilang mulanya dia kerap diejek jelek. Bahkan, dia pernah diminta bunuh diri.

"Orang-orang biasanya tidak membuat komentar di depan saya. Sebagian besar melalui internet tetapi saya selalu menjadi pusat perhatian. Saya melihat orang yang mencoba untuk mengambil foto saya, tapi saya hanya tertawa dan tersenyum. Saya tahu itu bukan masalah besar jadi saya baik-baik saja dengan itu," kata dia.

Menurut Alma, janggut membuatnya menjadi orang yang lebih baik. "Saya merasa lebih percaya diri dan saya ingin mendorong perempuan lain dengan PCOS untuk merasakan hal yang sama," tambahnya.

"Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan tentang PCOS tapi saya tahu pacar saya memiliki itu dan itu adalah perjuangan sehari-hari tetapi ia mampu melaluinya," Taylor menuturkan.

Sejak didiagnosis dengan PCOS, Alma acapkali menderita sakit perut yang parah, nyeri ovarium, kelelahan, menstruasi yang tidak teratur serta depresi dan kecemasan. Infertilitas adalah efek samping lain yang harus mereka lalui. Kendati demikian, Alma berharap suatu hari dia akan akan menjadi seorang ibu.

"infertilitas ini sulit tapi saya dan Taylor telah berbicara tentang hal itu. Mudah-mudahan Tuhan akan memberi kita kami keajaiban satu hari nanti. Kita tidak bisa menyerah dulu," tutup Alma.

REKOMENDASI

TERKINI